PENGARUH KONSENTRASI 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic acid) DAN BAP (Benzil Amino Purin) TERHADAP PEMBENTUKAN KALUS TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) SECARA IN VITRO

DWIKA, KARIMA WARDANI (2019) PENGARUH KONSENTRASI 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic acid) DAN BAP (Benzil Amino Purin) TERHADAP PEMBENTUKAN KALUS TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) SECARA IN VITRO. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I Pendahuluan)
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V PENUTUP)
3. BAB AKHIR.pdf - Published Version

Download (26kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (45kB) | Preview
[img] Text (TESIS FULL TEXT)
5. FULL TESIS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (942kB)

Abstract

,4-D dan BAP yang paling efektif untuk pembentukan kalus tanaman nilam Aksesi Situak yang merupakan tanaman endemik Pasaman Barat, Sumatera Barat secara In vitro. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, pada Agustus sampai dengan Desember 2018. Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu Isolasi Tanaman Nilam, Induksi Kalus dan Subkultur Kalus. Variabel pengamatan Induksi Kalus yaitu Waktu Muncul Kalus, Eksplan Membentuk Kalus, Persentase Eksplan Hidup, Warna Kalus, Tekstur Kalus dan Bobot Segar Kalus. Dan variabel pengamatan Subkultur kalus yaitu Bobot Kalus Hasil Subkultur, Diameter Kalus, Warna Kalus dan Tekstur Kalus. Data dianalisis secara statistik dengan uji F pada taraf nyata 5%. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi tanpa 2,4-D dan 1,0 mg/l BAP, konsentrasi 1,0 mg/l 2,4-D dan 1,0 mg/l BAP, konsentrasi 1,5 mg/l 2,4-D dan 1,0 mg/l BAP, dan konsentrasi 2,0 mg/l 2,4-D dan 1,0 mg/l BAP mampu menginduksi kalus dengan persentase eksplan hidup 100 %, warna kalus kecoklatan dan bertekstur kompak. Dan subkultur kalus menghasilkan kalus dengan pertumbuhan terbaik yang dicirikan kalus berwarna putih dan bertekstur remah terdapat pada pemberian konsentrasi 1,0 mg/l dan 1,0 mg/l BAP. Kata kunci: Nilam, 2,4-D, BAP, Kultur Jaringan

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. Ir. Benni Satria, MP.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 agronomi agronomi
Date Deposited: 23 May 2019 15:16
Last Modified: 23 May 2019 15:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/45614

Actions (login required)

View Item View Item