Lucky, Berliandi (2023) ANOSMIA PADA RINITIS VIRUS DAN RINITIS COVID-19: SEBUAH TINJAUAN NARATIF. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (68kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (46kB) |
|
Text (BAB 6 Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (36kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (118kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Anosmia merupakan suatu gangguan penghidu yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk menghidu. Anosmia dapat terjadi dikarenakan adanya peradangan yang terjadi pada hidung yang disebut dengan rinitis. virus dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya rinitis. Pada tahun 2019, ditemukan suatu virus corona yang baru disebut SARS-CoV-2. Tinjauan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana anosmia pada rinitis yang disebabkan oleh COVID-19 dengan virus lainnya. Penelitian ini merupakan suatu tinjauan naratif. Pencarian literatur dilakukan di empat pangkalan data Pubmed, Science Direct, Proquest, dan BMC pada rentang tahun 2018-2022. Literatur diidentifikasi berdasarkan kata kunci ditentukan. Lalu artikel dilakukan penyeleksian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Literatur primer yang diterbitkan dengan rentang waktu 2018-2022 yang membahas mengenai anosmia rinitis COVID-19 dan rinitis virus dimasukkan kedalam kriteria inklusi. Sedangkan literatur yang tidak dapat diakses fulltext dikeluarkan. Lalu diakhiri dengan penyaringan berdasarkan fulltext untuk melihat kesesuaian dengan topik dan tujuan. Terdapat 12 artikel primer terseleksi dan dimasukkan ke dalam tinjauan naratif. Literatur yang ditinjau mengungkapkan bahwa rinitis yang terjadi pada COVID-19 memiliki angka kejadian anosmia yang lebih tinggi daripada rinitis yang disebabkan oleh virus lain. Hal ini didukung dengan gejala yang diperlihatkan pada rinitis COVID-19 memiliki kecenderungan manifestasi klinis hidung yang tidak terlalu signifikan dibandingkan pada rinitis virus. Saat ini belum ada teori mekanisme terjadinya anosmia pada rinitis COVID-19 yang diakui. Akan tetapi, beberapa pendapat yang tertera pada literatur yang diulas mengungkapkan mekanisme gangguan sensorineural yang mengakibatkan penderita rinitis COVID-19 mengalami anosmia. Sedangkan pada rinitis virus, mekanisme gangguan konduksi lebih memungkinkan untuk menyebabkan seseorang mengalami anosmia. Kesimpulan penelitian ini adalah angka kejadian anosmia lebih tinggi terjadi pada rinitis COVID-19 dibandingkan dengan rinitis virus. Anosmia dapat menjadi gejala alarm untuk mencurigai seseorang mengalami rinitis COVID-19 dibandingkan dengan rinitis virus. Manifestasi yang diperlihatkan pada rinitis virus dan rinitis COVID-19 cukup berbeda, baik itu dari gejala hidung yang dialami hingga durasi gejala.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Husna Yetti, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | anosmia, COVID-19, rinitis |
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 31 Oct 2023 06:39 |
Last Modified: | 31 Oct 2023 06:39 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/455842 |
Actions (login required)
View Item |