ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI EKLAMPSIA + HELLP SYNDROME DAN PENERAPAN MOBILISASI PROGRESIF LEVEL I DI RUANG ICU RSUP.DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2019

RIKA, NOVIANTI (2019) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI EKLAMPSIA + HELLP SYNDROME DAN PENERAPAN MOBILISASI PROGRESIF LEVEL I DI RUANG ICU RSUP.DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2019. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (381kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (164kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (149kB) | Preview
[img] Text (KARYA ILMIAH AKHIR FULL TEXT)
KARYA ILMIAH AKHIR FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Preeklampsi dan eklampsi merupakan kelainan malfungsi endotel pembuluh darah berupa vasospasme atau vasculer yang menyebar luas sehingga terjadi kejang mendadak. Sectio sesarea merupakan salah satu tindakan terminasi kehamilan untuk menyelamatkan kondisi ibu dan janin. Komplikasi dari tindakan ini adanya perdarahan intra operasi yang menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik khususnya tekanan darah. Penanganan hemodinamik salah satu implementasinya adalah pemberian mobilisasi progresif level 1 sedini mungkin. Tujuan penulisan laporan ilmiah ini adalah untuk membahas asuhan keperawatan pada pasien post sectio sesarea atas indikasi eklampsi + HELLP sindrome dan penerapan mobilisasi progresif level 1 (tindakan head of bed (HOB), range of motion (ROM), dan posisi lateral). Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan mengikuti proses keperawatan. Diagnosa keperawatan yang timbul pada pasien adalah gangguan pertukaraan gas, kekurangan volume cairan, dan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Intervensi yang dilakukan untuk diagnosa gangguan pertukaran gas adalah manajemen ventilasi mekanik, manajemen asam basa dan pemantauan respirasi, untuk kekurangan volume cairan yaitu manajemen syok, pemberian produk darah dan manajemen cairan, dan untuk diagnosa ketidakefektifan perfusi perifer adalah manajemen sirkulasi dan manajemen sensasi perifer. Pada manajemen sirkulasi terdapat penerapan mobilisasi progresif level I meliputi tindakan HOB, ROM pasif dan posisi lateral. Hasil evaluasi gangguan pertukaran gas menunjukkan masalah teratasi, kekurangan volume cairan dan ketidakefektifan perfusi perifer masalah teratasi sebagian. Disarankan agar dilakukannya mobilisasi sedini mungkin yaitu 6-8 jam pertama setelah post op dalam rentang 24 jam pertama pada pasien post sectio sesarea atas indikasi eklampsi agar gangguan sirkulasi post kejang dapat diminimalkan. Kata kunci : Sectio sesare, eklampsi, tekanan darah, mobilisasi progresif level 1 Referensi : 47 (2005 – 2017)

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Emil Huriani, S.Kp, MN
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Program S1 Keperawatan
Date Deposited: 21 May 2019 15:10
Last Modified: 21 May 2019 15:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/44945

Actions (login required)

View Item View Item