PERANAN PINJAMAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) TERHADAP USAHATANI CABAI DI NAGARI PAKAN SINAYAN KECAMATAN BANUHAMPU KABUPATEN AGAM

Rika, Aulia (2015) PERANAN PINJAMAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) TERHADAP USAHATANI CABAI DI NAGARI PAKAN SINAYAN KECAMATAN BANUHAMPU KABUPATEN AGAM. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
abstrak(1).pdf - Published Version

Download (27kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version

Download (51kB) | Preview
[img]
Preview
Text (KESIMPULAN)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (31kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (36kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL)
skripsi full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aktivitas Baitul Mal wat Tamwil (BMT) di tengah masyarakat petani di Nagari Pakan Sinayan, membandingkan pendapatan dan keuntungan petani cabai penerima dan non penerima pinjaman BMT. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Februari sampai dengan 30 Maret 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan analisa data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus untuk petani penerima pinjaman dan purposive sampling untuk petani non penerima pinjaman dengan jumlah sampel 15 orang untuk petani penerima pinjaman BMT dan 15 orang petani non penerima pinjaman BMT. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas BMT dalam kegiatan pertanian adalah pembiayaan dengan prinsip mudharabah dan musyarakah, namun prinsip syariah belum bisa dijalankan di BMT. Perbandingan pendapatan dan keuntungan petani cabai menunjukan perbedaan yang tidak signifikan, dimana rata-rata produksi petani penerima pinjaman adalah 1797,8 Kg/Ha, sedangkan petani non penerima pinjaman 1790,96 Kg/Ha. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani penerima pinjaman adalah Rp 19.519.853,-/Ha, sedangkan petani non penerima pinjaman adalah Rp 22.486.695,-/Ha. Rata-rata keuntungan petani penerima pinjaman adalah Rp 12.830.435,-/Ha, sedangkan petani non penerima kredit adalah Rp 15.503.569,-/Ha. Setelah dilakukan uji t pada taraf nyata 5%, pendapatan dan keuntungan petani penerima pinjaman tidak berbeda nyata dengan petani non penerima pinjaman. BMT belum mampu berperan dengan baik terhadap usahatani cabai, karena pendapatan dan keuntungan petani cabai penerima pinjaman dan non penerima pinjaman tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan kepada BMT agar lebih memperhatikan pinjaman untuk petani dan kepada petani diharapkan dapat menggunakan pinjaman dengan lebih tepat guna, sehingga pinjaman BMT dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani. Kata kunci: BMT, pinjaman, pendapatan, keuntungan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: s1 agribisnis agribisnis
Date Deposited: 12 Apr 2016 06:16
Last Modified: 12 Apr 2016 06:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4493

Actions (login required)

View Item View Item