PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK ATSIRI KULIT JERUK MANIS DENGAN BERBAGAI ANTIBIOTIK PADA BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN POST – THAWING DAN FERTILITAS KAMBING BOER

Sukma, Aditya Sitepu (2019) PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK ATSIRI KULIT JERUK MANIS DENGAN BERBAGAI ANTIBIOTIK PADA BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN POST – THAWING DAN FERTILITAS KAMBING BOER. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (45kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. Pendahuluan)
BAB I. Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (42kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. Penutup)
Bab V. Penutup.pdf - Published Version

Download (20kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (71kB) | Preview
[img] Text (Disertasi Full Text)
Disertasi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Peningkatan kualitas dan kuantitas ternak kambing penting dilakukan untuk meningkatkan produksi daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemanfaatan teknologi reproduksi ternak kambing, seperti Inseminasi Buatan dengan memanfaatkan semen dari pejantan unggul seperti Kambing Boer dapat meningkatkan mutu genetik ternak kambing lokal. Kendala yang dihadapi adalah kualitas semen beku Kambing Boer jelek dan fertilitas rendah karena perkembangan bakteri yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan semen beku Kambing Boer berkualitas baik dengan kandungan bakteri yang rendah serta memiliki fertilitas yang tinggi. Penambahan kombinasi minyak atsiri kulit jeruk manis dan antibiotik pada bahan pengencer Tris Kuning Telur diharapkan dapat meningkatkan kualitas semen beku Kambing Boer serta angka fertilitas keberhasilan Inseminasi Buatan. Penelitian tahap I adalah uji laboratorium yang bertujuan untuk menemukan dosis kombinasi minyak atsiri kulit jeruk manis dengan antibiotik (penisilin, streptomisin dan gentamisin) pada pengencer tris kuning telur yang paling baik untuk semen beku Kambing Boer. Prosedur penelitian dimulai dari persiapan bahan pengencer semen, koleksi semen segar, evaluasi semen segar, pengenceran semen, ekulibrasi, evaluasi semen setelah ekulibrasi, pembekuan semen, thawing dan evaluasi semen post-thawing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 level perlakuan dan 5 kali ulangan. Kelompok adalah penampungan semen segar 3 ekor Kambing Boer yang dilakukan selama 3 hari sekali. Sebagai perlakuan adalah penambahan minyak atsiri kulit jeruk manis sebanyak (P0) 0%, (P1) 0,25%, (P2) 0,5%, (P3) 0,75% dan (P4) 1% pada pengencer tris kuning telur. Setelah diperoleh hasil terbaik, penelitian dilanjutkan dengan penambahan penisilin sebanyak (A0) 0%, (A1) 0,25%, (A2) 0,5%, (A3) 0,75% dan (A4) 1%. Hasil penelitian terbaik kemudian dilanjutkan dengan penambahan streptomisin sebanyak (B0) 0%, (B1) 0,25%, (B2) 0,5%, (B3) 0,75% dan (B4) 1%. Hasil terbaik dari penelitian ditambahkan gentamisin sebanyak (C0) 0%, (C1) 0,25%, (C2) 0,5%, (C3) 0,75% dan (C4) 1%. Peubah yang diamati adalah motilitas, spermatozoa hidup (viabilitas), Membran Plasma Utuh (MPU), Tudung Akrosom Utuh (TAU) dan total bakteri yang dievaluasi sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa penambahan minyak atsiri kulit jeruk manis berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap semua peubah yang diamati. Nilai terbaik pada uji motilitas 50% (P4), viabilitas 59% (P4), Membran Plasma Utuh 53,6% (P4), Tudung Akrosom Utuh 49,6% (P4) dan total bakteri 68,6 x 102 CFU (P4). Dapat disimpulkan bahwa penambahan miyak atsiri kulit jeruk manis pada bahan pengencer tris kuning telur terbaik adalah sebanyak 1% (P4). Hasil penelitian penambahan penisilin menunjukkan bahwa motilitas tidak berbeda nyata (non signifikan) (P>0,05), sedangkan spermatozoa hidup (viabilitas), Membran Plasma Utuh (MPU), Tudung Akrosom Utuh (TAU) dan total bakteri berbeda sangat nyata (P<0,01). Hasil analisis penambahan penisilin pada semen beku Kambing Boer menghasilkan nilai terbaik pada uji motilitas 52% (ns), viabilitas 64,8% (A4), Membran Plasma Utuh 61,6% (A4), Tudung Akrosom Utuh 52,2% (A4) dan total bakteri 53,4 x 102 CFU (A4). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan nilai presentase terbaik adalah penambahan penisilin sebesar 1% (A4). Hasil penelitian penambahan streptomisin menunjukkan bahwa motilitas dan spermatozoa hidup (viabilitas) berbeda nyata (P<0,05), sedangkan Membran Plasma Utuh (MPU), Tudung Akrosom Utuh (TAU) dan total bakteri berbeda sangat nyata (P<0,01). Hasil terbaik motilitas adalah 60% (B3), viabilitas 69,8% (B4), Membran Plasma Utuh 66,2% (B4), Tudung Akrosom Utuh 59% (B4) dan total bakteri 46,4 x 102 CFU (B4). Dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik adalah penambahan streptomisin sebanyak 1% (B4). Hasil penelitian penambahan gentamisin menunjukkan bahwa motilitas tidak berbeda nyata (non signifikan) (P>0,05) sedangkan spermatozoa hidup (viabilitas), Membran Plasma Utuh (MPU) dan Tudung Akrosom Utuh (TAU) berbeda nyata (P<0,05). Untuk total bakteri berbeda sangat nyata (P<0,01). Hasil analisis penambahan gentamisin pada semen beku Kambing Boer menghasilkan nilai terbaik pada uji motilitas 60 (ns), viabilitas 71,8% (C2), Membran Plasma Utuh 68,6% (C2), Tudung Akrosom Utuh 61,2% (C2) dan total bakteri 43,6 x 102 CFU (C2). Dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik adalah penambahan gentamisin sebanyak 0,5% (C2). Penelitian tahap 1 menghasilkan dosis kombinasi terbaik yaitu penambahan minyak atsiri kulit jeruk manis 1%, penisilin 1%, streptomisin 1% dan gentamisin 0,5% yang mampu meningkatkan kualitas semen beku Kambing Boer. Penelitian tahap II merupakan lanjutan penelitian pada tahap I, yaitu uji lapangan atau biologis. Tujuan penelitian adalah untuk menguji fertilitas semen beku Kambing Boer dengan menggunakan kombinasi minyak atsiri kulit jeruk manis 1% dengan antibiotik (penisilin 1%, streptomisin 1% dan gentamisin 0,5%) pada pengencer tris kuning telur terhadap indukan kambing lokal melalui Inseminasi Buatan. Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan sinkronisasi estrus menggunakan CIDR selama 14 hari. Betina yang estrus dilakukan Inseminiasi Buatan menggunakan semen beku Kambing Boer dengan perlakuan terbaik pada penelitian tahap 1 (laboratorium). Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan paramater yang diamati adalah persentase estrus, persentase kebuntingan (Conception Rate), litter size dan persentase kidding rate. Hasil penelitian menunjukkan persentase estrus sebesar 100%, persentase kebuntingan menunjukkan nilai sebesar 47,5%, persentase kidding rate menunjukkan nilai sebesar 38,75% dan litter size menunjukkan nilai 1.65. Berdasarkan hasil analisis laboratorium dan uji fertilitas menunjukkan bahwa semen beku Kambing Boer dengan penambahan kombinasi minyak atsiri kulit jeruk manis 1% dengan antibiotik (penisilin 1%, streptomisin 1% dan gentamisin 0,5%) pada bahan pengencer tris kuning telur dapat meningkatkan kualitas semen beku Kambing Boer dan angka fertilitas keberhasilan Inseminasi Buatan pada ternak kambing. Kata kunci: Antibiotik, Inseminasi Buatan, Jeruk manis, Minyak atsiri, Semen beku.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, M.Sc
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: s3 Ilmu Peternakan
Date Deposited: 13 May 2019 14:34
Last Modified: 13 May 2019 14:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/44474

Actions (login required)

View Item View Item