PENGARUH PAPARAN OBAT ANTINYAMUK BERBAHAN AKTIF ALLETHRIN TERHADAP EKSPRESI GEN Hsf2 DAN GEN Ovol 1 PADA SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH ( Rattus Novergicus ) STRAIN WISTAR JANTAN

Retno, Putri Sagita (2019) PENGARUH PAPARAN OBAT ANTINYAMUK BERBAHAN AKTIF ALLETHRIN TERHADAP EKSPRESI GEN Hsf2 DAN GEN Ovol 1 PADA SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH ( Rattus Novergicus ) STRAIN WISTAR JANTAN. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 ( Pendahulauan ).pdf - Published Version

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan Dan Saran)
BAB akhir ( Penutup Kesimpulan ).pdf - Published Version

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (274kB) | Preview
[img] Text (Tesis Full Text)
Tugas Akhir full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK PENGARUH PAPARAN OBAT ANTINYAMUK BERBAHAN AKTIF ALLETHRIN TERHADAP EKSPRESI GEN Hsf 2 DAN GEN Ovol 1 PADA SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus) STRAIN WISTAR JANTAN Pyrethroid merupakan senyawa antinyamuk yang turunan pertamanya Allethrin berguna sebagai racun pembasmi nyamuk. Allethrin adalah senyawa turunan pertama dari senyawa pyrethroid yang banyak kandungan bahan aktif obat nyamuk elektrik. Paparan terhadap Allethrin merupakan salah satu penyebab disfungsi pada reproduksi pria yang akan mempengaruhi reproduksi pria sehingga mengakibatkan infertilitas. Allethrin dapat menyebabkan perubahan histologis testis, menurunkan berat testis serta berkurangnya diameter tubulus seminiferus. Hal ini dapat menunjukkan apabila testis rusak maka spermatogenesis akan terganggu, sehingga spermatozoa yang dihasilkan akan berkurang .Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh paparan obat antinyamk berbahan aktif Allethrin terhadap ekspresi gen Hsf 2 dan gen Ovol 1 pada spermatogenesis tikus putih ( Rattus novergikus ) strain wistar jantan. Tikus percobaan dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan lama waktu paparan Allethrin yaitu 4 jam, 8 jam, 12 jam per hari (7 tikus untuk setiap periode). Pengambilan testis diambil dengan dibedah. Setelah jaringan testis diambil dimasukkan pada tempat kecil yang tertutup dengan isi larutan fisiologis dan dibekukan dengan suhu minus 20 OC dan dianalisis dengan real time PCR. Dari hasil analisa data menggunakan One Way Anova. Terdapat pengaruh penurunan ekspresi gen Hsf2 ( p = 0,000) dan juga terdapat penurunan ekspresi terhadap gen Ovol 1 ( p = 0.045). Ini menujukkan p value kecil dari 0,05 serta terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 4 jam, 8 jam dan 12 jam. Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat penurunan ekspresi gen Hsf2 dan gen Ovol 1 pada kelompok perlakuan di bandingkan pada kelompok kontrol. Kata kunci: Paparan Allethrin, Gen Hsf 2 , Gen Ovol 1, Spermatogenesis

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr.dr.Rosfita Rasyid, M.Kes
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 ilmu biomedik
Date Deposited: 26 Apr 2019 16:03
Last Modified: 26 Apr 2019 16:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/44082

Actions (login required)

View Item View Item