KORELASI KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI DENGAN URINARY ALBUMIN CREATININE RATIO PADA DIABETES MELITUS TIPE 2

Fitri, Wahyuni (2016) KORELASI KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI DENGAN URINARY ALBUMIN CREATININE RATIO PADA DIABETES MELITUS TIPE 2. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak tebul pdf.pdf - Published Version

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab1)
BAB I tebul pdf.pdf - Published Version

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab7)
BAB 7 tebul pdf.pdf - Published Version

Download (104kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
Daftar pustaka tebul pdf.pdf - Published Version

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text (tesis full)
Tesis full tebul pdf.pdf - Published Version

Download (884kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Nefropati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular yang disebabkan oleh perubahan fungsi ginjal pada diabetes melitus (DM) tipe 2. Perubahan fungsi ginjal penderita DM tipe 2 diawali dengan keadaan hiperglikemi progresif yang merangsang hipertrofi sel ginjal, sintesis matriks ekstraselular serta perubahan permeabilitas kapiler. Hemoglobin terglikasi (HbA1c) merupakan penanda untuk status glikemik. Kadar HbA1c lebih dari target terapi (>7%) mempunyai risiko 2 kali untuk terjadi nefropati diabetik. International Society Nephrology (ISN) merekomendasikan urinary albumin creatinine ratio (UACR) untuk deteksi nefropati diabetik lebih awal dan pemantauan terapi. Keuntungan pemeriksaan UACR yaitu menggunakan urine sewaktu dan tidak memerlukan persiapan pasien secara khusus. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara kadar HbA1c dengan UACR pada DM tipe 2 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik potong lintang terhadap 30 orang penderita diabetes melitus tipe 2 yang datang ke poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang dari bulan April 2015 sampai Maret 2016. Hemoglobin terglikasi dan albumin urine diperiksa menggunakan alat kimia otomatis dengan metode imunoturbidimetri serta kreatinin urine diperiksa dengan metode jaffe. Nilai UACR didapatkan dengan merasiokan nilai albumin dengan kreatinin urine. Korelasi antara hemoglobin terglikasi dengan UACR didapatkan dengan uji korelasi Spearman. Kemaknaan statistik ditentukan jika p<0,05. Hasil: Tiga puluh penderita (14 laki-laki, 16 perempuan) ikut serta dalam penelitian ini. Rerata umur pasien adalah 60,7(10,4) tahun dan lama terdiagnosis <5 tahun sebanyak 4 (13,3%) orang, 5-10 tahun sebanyak 17(56,7%), >10 tahun sebanyak 9 (30%) orang. Rerata kadar HbA1c 7,37%(1,66) dengan kadar tertinggi 10,44% dan kadar terendah 4,99%. Median nilai UACR pada penelitian ini adalah 18,66 mg/g dengan nilai tertinggi yaitu 298,86 mg/g dan nilai terendah yaitu 7,87 mg/g. Uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi positif kuat bermakna secara statistik antara hemoglobin terglikasi dan UACR dengan r= 0,683; p <0,01. Simpulan: Terdapat korelasi antara hemoglobin terglikasi dengan urinary albumin creatinine ratio pada DM tipe 2. Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, hemoglobin terglikasi, urinary albumin creatinine ratio.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 26 Apr 2016 02:55
Last Modified: 26 Apr 2016 02:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4399

Actions (login required)

View Item View Item