Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti terhadap Malathion 5% dan Alfa-sipermetrin 0,025% di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang

Ayunda, Sartika (2019) Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti terhadap Malathion 5% dan Alfa-sipermetrin 0,025% di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (156kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 6)
3. BAB VI PENUTUP.pdf - Published Version

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (178kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
5. FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus dengue yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dalam 47 tahun terakhir di Indonesia. Sejak tahun 1968 sampai 2015 terdapat peningkatan jumlah kasus dari 58 kasus menjadi 126.675 kasus. Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor yang mengandung virus dengue. Peningkatan kasus DBD disebabkan salah satunya oleh kegagalan pengendalian vektor DBD secara kimiawi yaitu terjadinya resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida dalam fogging seperti malathion dan alfa-sipermetrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kerentanan nyamuk Aedes aegypti di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2018 – Februari 2019. Pengambilan telur nyamuk dilakukan pada 100 rumah di lokasi penelitian dengan meletakkan 100 ovitrap. Sampel nyamuk didapatkan dari hasil pemeliharaan telur nyamuk yang dilakukan di Laboratorium Parasitologi FK Unand. Uji resistensi dilakukan dengan metode WHO menggunakan impregnated paper malathion 5% dan alfa-sipermetrin 0,025%. Saat perlakuan dilakukan pencatatan jumlah kematian nyamuk pada menit ke 15, 30, 45, 60 dan 1440. Persentase kematian nyamuk setelah pemeliharaan 24 jam dikategorikan resisten jika kematian < 90%, toleran jika kematian antara 90-97 % dan masih rentang jika kematian 98-100%. Hasil penelitian didapatkan persentase kematian nyamuk Aedes aegypti oleh malathion 5% setelah 24 jam adalah 98% dengan LT50 dan LT90 adalah 76 menit dan 853 menit. Presentase kematian nyamuk Aedes aegypti oleh alfa-sipermetrin 0,025% setelah 24 jam adalah 87% dengan LT50 dan LT90 nya adalah 264 menit dan 1500 menit. Hal ini menujukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti di wilayah kerja Puskesmas Belimbing masih rentan terhadap malathion 5% dan telah resisten terhadap alfa-sipermetrin 0,025%. Kata kunci : Aedes aegypti, Malathion, Alfa-sipermetrin, LT50, LT90

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Eka Nofita, M.Biomed
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 10 Apr 2019 09:58
Last Modified: 10 Apr 2019 09:58
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/43798

Actions (login required)

View Item View Item