HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ANGKATAN 2018

Humaira, Nizil (2019) HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ANGKATAN 2018. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (250kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
bab 1.pdf - Published Version

Download (442kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 7 Penutup)
Penutup.pdf - Published Version

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (449kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
Artikel Ilmiah Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Menstruasi adalah proses deskuamasi dinding uterus dimana terjadi pengeluaran darah, debris, dan mukus melalui vagina, yang terjadi secara periodik dan siklik setiap bulannya. Siklus menstruasi merupakan waktu yang dihitung sejak hari pertama menstruasi ke hari pertama menstruasi berikutnya. Panjangnya siklus menstruasi ini berbeda pada setiap wanita namun rata-rata adalah selama 28 hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi menstruasi adalah stres. Stres akan merangsang terbentuknya hormon kortisol yang akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormonal sehingga akan mempengaruhi menstruasi. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terpimpin terhadap 142 mahasiswi Fakultas Kedokteran angkatan 2018. Tingkat stres mahasiswi diukur dengan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42), sedangkan gangguan menstruasi ditentukan dengan kuesioner gangguan menstruasi. Analisis univariat dan bivariat dilakukan dengan metode chi-square. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden (48,6%) memiliki tingkat stres normal, dan sebagian kecil responden (27,5%) memiliki tingkat stres rendah. Sedangkan, hampir seluruh responden (75,4%) memiliki gambaran menstruasi yang normal, sedangkan sebagian kecil responden (12.7%) mengalami oligomenorea. Hasil uji chi-square menunjukkan p-value = 0.843, yang dimana menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan gangguan menstruasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Syahredi S. Adnani, Sp.OG(K)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 29 Mar 2019 12:43
Last Modified: 29 Mar 2019 12:43
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/43623

Actions (login required)

View Item View Item