Syapta, Wiguna (2019) ANALISIS DAMPAK PERANTARA KOPI TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KOPI ARABIKA DI KABUPATEN SOLOK. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (47kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (Bab VI Penutup)
BAB VI PENUTUP.pdf - Published Version Download (33kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (177kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
Tesis Syapta fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Abstrak Perkembangan segmentasi permintaan kopi melalui relasi kopi membuat petani kopi memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan perbaikan penghidupan. Relasi kopi menyederhanakan rantai distribusi kopi sehingga petani kopi memperoleh peluang pendapatan dan pengembangan yang lebih baik. Relasi kopi juga mendorong terbentuknya perantara yang bisa memenuhi kualitas kopi yang sesuai dengan permintaan pasar. Perantara tersebut diantaranya bisa berupa organisasi petani seperti koperasi dan pedagang pengumpul. Dengan demikian, aktor yang menentukan perbaikan terhadap kesejahteraan petani kopi sebenarnya adalah perantara yang dalam analisis ini adalah Koperasi Solok Radjo dan pedagang pengumpul. Dampak kesejahteraan yang diberikan oleh masing-masing perantara pada skema relasi kopi terhadap petani kopi diukur dengan menggunakan sebanyak 76 rumah tangga petani kopi yang terdiri dari 42 rumah tangga partisipan koperasi dan 34 non-koperasi pada Kecamatan Lembah Gumanti dan Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara statistik petani kopi partisipan koperasi justru memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang non-koperasi atau pedagang pengumpul. Petani non-koperasi lebih mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya sehingga kesejahteraan yang didapatkannya lebih baik dari partisipan koperasi. Petani partisipan koperasi belum memperoleh manfaat sebagaimana layaknya anggota koperasi karena operasional koperasi belum mewakili petani kopi. Dengan demikian, koperasi hanya mampu mengembangkan petani kopi sebatas peningkatan produk, sedangkan dampak transformatif sangat terbatas. Ke depannya, perlu adanya penguatan kelembagaan koperasi yang mewakili petani kopi dengan melibatkan partisipasi aktif mereka. Selain itu, bantuan dan dukungan pemerintah tetap diperlukan dan tidak hanya sebatas anggota koperasi saja namun juga mendorong terbentuknya organisasi petani seperti kelompok tani yang menaungi non-koperasi sehingga mereka bisa melakukan peningkatan produk kopi. Kata kunci: relasi kopi, organisasi petani, ekonomi kopi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Syafruddin Karimi, SE, MA |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 perencanaan pembangunan |
Date Deposited: | 17 Jan 2020 09:59 |
Last Modified: | 17 Jan 2020 09:59 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/43604 |
Actions (login required)
View Item |