Gambaran Klinis dan Laboratorium Penderita Difteri Anak di RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014 - 2017

Primadia, Lira Marisa (2019) Gambaran Klinis dan Laboratorium Penderita Difteri Anak di RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014 - 2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (440kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 1 pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (327kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 6 penutup)
BAB 6 PENUTUP.pdf - Published Version

Download (309kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (342kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRACT CLINICAL FEATURES AND LABORATORY OF CHILDREN WITH DIPHTHERIA AT RSUP DR. M. DJAMIL PADANG IN 2014 – 2015 By Primadia Lira Marisa Diphtheria is a highly contagious acute infectious disease caused by Corynebacterium diphtheria. Diphtheria has high morbidity and mortality rate. Early diagnosis and appropriate intervention can reduce the incidence of morbidity and mortality in diphtheria sufferers. The objective of this study was to determine the clinical and laboratory features of children with diphtheria in RSUP DR. M. Djamil Padang in 2014 - 2017. The study was a descriptive with observational method based on secondary data obtained from medical records. Sampling was conducted with a total sampling and obtained 75 samples. The result of this study showed that patients with diphtheria were mostly at ranged 5 to 9 years (50.7%), and predominantly boys (58.7%) with malnutrition status (44%) and (73,3%) from the city of Padang. Most diphtheria sufferers with incomplete diphtheria immunization history (74.7%). Probable diphtheria cases were the highest cases of diphtheria (73.3%). Pseudomembrane (100%), fever (96%) and sore throat (73.3%) were clinical symptoms often appeared in this study. The most complication was myocarditis (14.7%). Based on the results of examination of gram staining (76.5%) and the results of culture examination were negative (95.7%). Based on the results of this study we concluded that most diphtheria patients in children aged 5-9 years. It was found more in boys, with malnutrition, from the city of Padang and with a history of incomplete diphtheria immunization. Probable diphtheria is the most case of diphtheria. Clinical symptoms that often appear are pseudomembran, fever, and sore throat. Complication that often arise is myocarditis and the results of examination of gram staining and culture are negative results. Keywords: Diphtheria, Gram staining, Culture, Clinical features, Children ABSTRAK GAMBARAN KLINIS DAN LABORATORIUM PENDERITA DIFTERI ANAK DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014 – 2017 Oleh Primadia Lira Marisa Penyakit difteri adalah penyakit infeksi akut yang sangat menular disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria. Penyakit difteri memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Diagnosis dini serta intervensi yang tepat dapat mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas pada penderita difteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinis dan laboratorium penderita difteri anak di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014 – 2017. Peniliti menggunakan jenis penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data penelitian dari rekam medis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 75 kasus. Pada penelitian ini didapatkan bahwa kelompok usia terbanyak adalah usia 5 – 9 tahun (50,7%), dengan angka kejadian lebih banyak pada anak laki – laki ( 58,7%). Status gizi terbanyak adalah gizi kurang (44%). Penderita difteri anak lebih banyak berasal dari daerah Kota Padang (73,3%). Penderita difteri lebih banyak dengan riwayat imunisasi difteri tidak lengkap (74,7%). Difteri probable adalah kasus difteri terbanyak (73,3%). Pseudomembrane (100%), demam (96%) dan nyeri tenggorok (73,3%) merupakan gejala klinis yang sering muncul. Komplikasi terbanyak adalah miokarditis (14,7%). Berdasarkan hasil pemeriksaan pewarnaan gram (76,5%) dan hasil pemeriksaan kultur lebih banyak dengan hasil negatif (95,7%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penderita difteri anak terbanyak pada kelompok usia 5 – 9 tahun. Ditemukan lebih banyak pada anak laki – laki, dengan status gizi kurang, berasal dari daerah kota Padang serta dengan riwayat imunisasi difteri yang tidak lengkap. Difteri probable adalah kasus difteri terbanyak. Gejala klinis yang sering muncul adalah pseudomembran, demam, dan nyeri tenggorok. Komplikasi yang sering muncul adalah miokarditis dan hasil pemeriksaan pewarnaan gram serta kultur lebih banyak dengan hasil negatif. Kata Kunci : Difteri, Pewarnaan gram, Kultur , Gambaran klinis, Anak

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Rinang Mariko, Sp. A(K)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 14 Mar 2019 10:06
Last Modified: 14 Mar 2019 10:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/43524

Actions (login required)

View Item View Item