DAMPAK PENERAPAN PROGRAM SEKOLAH LAPANG KAKAO (SLK) TERHADAP USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Walmadri, Walmadri (2019) DAMPAK PENERAPAN PROGRAM SEKOLAH LAPANG KAKAO (SLK) TERHADAP USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (605kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN..pdf - Published Version

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5 Kesimpulan dan Saran)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (215kB) | Preview
[img] Text (Tesis Full Text)
Tesis Walmadri (1620261002) Upload.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

DAMPAK PENERAPAN PROGRAM SEKOLAH LAPANG KAKAO (SLK) TERHADAP USAHATANI KAKAO DIKABUPATEN LIMA PULUH KOTA Oleh: Walmadri (1620261002) (Dibawah Bimbingan: Hasnah, SP. MEc. Ph.D dan Dr. Ir. Faidil Tanjung, M.Si) ABSTRACT Potensi kakao di Sumatera Barat sangat besar dalam meningkatkan pendapatan petani kecil. Namun produksi kakao masih berasa di bawah potensi produksi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan usaha kakao rakyat adalah pelaksanaan program sekolah lapang kakao (SLK). Sekolah lapang ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja usahatani kakao rakyat, baik dari sisi produksi maupun kualitas. Untuk melihat sejauh mana sekolah lapang ini telah membantu petani untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola kebun kakao, maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan program sekolah lapang kakao (SLK) terhadap usahatani kakao yang diukur dari tingkat adopsi teknologi petani dan dampak ekonominya dengan membandingkan pendapatan usahatani kakao antara petani peserta dan non-peserta SLK. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota yang melibatkan sampel sebanyak 80 orang, yang terdiri dari 40 orang petani peserta SLK dan 40 orang petani non-peserta SLK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tingkat adopsi teknologi, petani yang mengadopsi dengan kategori tinggi sebanyak 17,5%, kategori sedang sebanyak 47,5% dan kategori rendah 35%. Dilihat dari sisi dampak SLK terhadap usahatani kakao, ditemukan bahwa untuk variabel harga terdapat perbedaan yang signifikan tetapi untuk variabel produksi, biaya usahatani maupun pendapatan antara petani peserta dan non-peserta SLK tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan program sekolah lapang kakao yang diberikan belum berdampak signifikan terhadap petani kakao yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Akibatnya peningkatan produksi dan kualitas kakao yang diharapkan belum tercapai. Kata kunci: adopsi teknologi, sekolah lapang, kakao

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Hasnah, SP. MEc. Ph.D
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 ilmu ekonomi pertanian
Date Deposited: 25 Jan 2019 11:57
Last Modified: 25 Jan 2019 11:57
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42849

Actions (login required)

View Item View Item