Elga, Mutia Sari (2018) KOMPATIBILITAS ISOLAT BAKTERI ENDOFIT INDIGENOS TERSELEKSI (PENGENDALI PENYAKIT LAYU BAKTERI) UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici (Syd) Bult.et Bisby) PADA TANAMAN CABAI (capsicum annuum L.). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (254kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (237kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penyakit antraknosa dapat menurunkan hasil tanaman cabai hingga 75%. Salah satu pengendalian hayati dengan menggunakan bakteri endofit indigenos (BEI). Berdasarkan penelitian sebelumnya telah terseleksi 10 isolat BEI yang mampu mengendalikan penyakit layu bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh isolat BEI terseleksi yang komptibel mengendalikan penyakit antraknosa dan meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman cabai. Penelitian menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL), dengan 13 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari introduksi isolat BEI (7 isolat BEI dari Solok dan 3 isolat BEI dari Agam) pada tanaman cabai, aplikasi fungisida (Propamokrab-hidroklorida), kontrol positif (tanpa introduksi isolat BEI dan inokulasi Colletotrichum capsici), dan kontrol negatif (tanpa introduksi isolat BEI, tetapi diinokulasi C. capsici). Isolat BEI diintroduksi dengan cara perendaman benih dan perendaman akar bibit cabai. C. capsici diinokulasi pada tanaman berumur 20 minggu setelah tanam. Parameter yang diamati adalah perkembangan antraknosa serta pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Hasil penelitian menunjukkan 5 isolat BEI yang mampu mengendalikan layu bakteri, juga kompatibel untuk pengendalian penyakit antraknosa (AGBE 4.1 TL, AGBE 2.1 TL, SLBE 3.1 AP, SLBE 2.3 BB, AGBE 3.1). Untuk peningkatan pertumbuhan dan hasil cabai diperoleh 3 isolat BEI (AGBE 3.1 TL, SLBE 3.3 BB, SLBE 1.1 BB). Isolat yang terbaik untuk pengendalian penyakit antraknosa dan peningkatan pertumbuhan serta hasil cabai adalah AGBE 3.1 TL. Kata kunci: Colletotrichum capsici, bakteri endofit indigenos, kompatibilitas, Ralstonia syzygii subsp. indonesianensis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | PROF. DR. IR. TRIMURTI HABAZAR |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | s1 agroekoteknologi pertanian |
Date Deposited: | 25 Jan 2019 09:42 |
Last Modified: | 25 Jan 2019 09:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42767 |
Actions (login required)
View Item |