Tegas, Krisyanto (2019) KEKUATAN BUKTI AKTA NOTARIS DALAM PERSPEKTIF CYBER NOTARY DI INDONESIA. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
cover .pdf - Published Version Download (354kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1 pendahuluan)
BAB 1 benar.pdf - Published Version Download (634kB) | Preview |
|
|
Text (bab akhir)
BAB IV.pdf - Published Version Download (210kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version Download (229kB) | Preview |
|
Text (thesis full)
tesis new ari.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Perkembangan yang pesat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi berdampak pada berbagai bidang, termasuk bidang Hukum Kenotariatan di Indonesia. Hal ini terlihat dalam wacana penyelenggaraan jasa Notaris melalui sistim elektronik dan internet yang disebut dengan cyber notary. Peluang penerapan konsep cyber notary ini terbuka dengan adanya pengaturan dalam perundang-undangan yang berlaku antara lain, Undang-undang No. 2 Tahun 2014 Perubahan atas Undang-undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-undang No. 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Namun pelaksanaannya masih menemui permasalahan berupa hambatan yang mengakibatkan nilai kekuatan bukti suatu akta notaris menjadi sama dengan akta dibawah tangan. Permasalahan dan sekaligus menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peluang, kendala serta kekuatan pembuktian Akta Notaris dalam perspektif Cyber Notary di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan Konseptual dan Undang-undang. Sumber data diperoleh dari studi pustaka berupa bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tertier yaitu berupa dokumen-dokumen resmi, kamus hukum, buku-buku dan peraturan perundang-undangan. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan teknik pengolahan data dengan cara inventarisasi, identifikasi serta klarifikasi secara sistematis yang selanjutnya dianalisa secara kualitatif yaitu, dengan memberikan deskripsi menggunakan kata-kata. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa a). terbukanya peluang penerapan Cyber Notary berdasarkan UUJN dan UU ITE ternyata menghadapi kendala yang justru berasal dari ketentuan Undang-undang tersebut. Hal ini terutama menyangkut tentang prosedur formalitas pembuatan akta notaris yang harus sesuai bentuknya menurut ketentuan Undang-undang (UUJN-P, UU ITE dan KUHPerdata). Kewajiban harus berhadapan langsung (face to face) antara notaris dan penghadap, membacakan akta dihadapan penghadap yang dihadiri sedikitnya 2 (dua) orang saksi, dan penandatangan akta langsung dihadapan notaris dan penghadap. b) Kekuatan bukti akta yang dihasilkan dari produk Cyber Notary ini tidak memiliki pembuktian yang sempurna layaknya sebuah akta otentik. Pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang (UUJN-P dan KUHPerdata) mengakibatkan tergedradasinya nilai pembuktian terhadap akta menjadi sama dengan akta dibawah tangan. Namun tentunya penerapan Cyber Notary tetap dimungkinkan yakni dengan melakukan perubahan peraturan hukum yang terkait serta pembangunan infrastruktur pendukung dan sistem elektronik yang memadai. Kata Kunci : Cyber Notary, Akta Otentik, Kekuatan Pembuktian,
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Zainul Daulay,SH, MH |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 24 Jan 2019 16:04 |
Last Modified: | 24 Jan 2019 16:04 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42662 |
Actions (login required)
View Item |