DIVERGENSI GENETIK DUKU Lansium parasiticum (MELIACEAE) DAN KERABATNYA DI PULAU SIBERUT (MENTAWAI) MENGGUNAKAN PENANDA ITS DAN MatK

Miftahul, Huda (2018) DIVERGENSI GENETIK DUKU Lansium parasiticum (MELIACEAE) DAN KERABATNYA DI PULAU SIBERUT (MENTAWAI) MENGGUNAKAN PENANDA ITS DAN MatK. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V. KESIMPULAN.pdf - Published Version

Download (112kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version

Download (347kB) | Preview
[img] Text (TESIS)
TESIS FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Lansium parasiticum (Osbeck) K.C. Sahni & Bennet merupakan buah spesifik daerah tropis khususnya Asia Tenggara. Persebarannya di Indonesia juga cukup luas, meliputi wilayah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Terdapat beberapa L. parasiticum lokal di Sumatera yaitu di Pulau Siberut dengan penamaan lokalnya seccet, siamung, telu toru gokgok, elakmata, dan langsat padang. Pulau Siberut yang termasuk dalam Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, memiliki diversifikasi keanekaragaman hayati yang tinggi dan unik secara morfologi. Populasi lokal L. parasiticum di Pulau Siberut merupakan sumber plasma nutfah yang sangat penting untuk pengembangan budidaya sebagai upaya pemanfaatan berkelanjutan jenis-jenis buah tropika di Indonesia. Teknik DNA sekuensing menggunakan penanda ITS dan MatK digunakan untuk mengetahui keragaman genetik berdasarkan Haplotipe diversity (Hd) serta mendeteksi divergensi genetik L. parasiticum aksesi lokal di Pulau Siberut (Mentawai) dan yang ada di Pulau Sumatera. Sampel yang digunakan yaitu 14 individu L. parasiticum, 8 dari Pulau Siberut (Mentawai) dan 6 dari beberapa lokasi di Pulau Sumatera. Hasil menunjukkan bahwa aksesi lokal dari Pulau Siberut memiliki keanekaragaman haplotipe yang lebih tinggi dengan nilai Hd ITS= 0,95 dan MatK= 0,80 dibandingkan dengan di Pulau Sumatera Hd ITS = 085 dan MatK = 0,28. Nilai sequence divergence aksesi lokal Pulau Siberut yaitu ITS = 0,0% - 0,12% dan MatK = 0,0% - 0,4%, di Pulau Sumatera berdasarkan penanda ITS = 0,0% - 0,9% ; MatK 0,0% - 0,1% dimana nilai ini tergolong rendah. Berdasarkan pohon filogenetik, seccet dan siamung dari Pulau Siberut berada pada kelompok yang terpisah dengan aksesi yang ada di Pulau Sumatera. Kata kunci: Divergensi genetik, Haplotip, ITS, Lansium parasiticum, MatK

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof.Dr. SYAMSUARDI
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: S2 Biologi biologi
Date Deposited: 25 Jan 2019 11:43
Last Modified: 25 Jan 2019 11:43
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42653

Actions (login required)

View Item View Item