IDEOLOGEME CERITA RAKYAT “KUAU” DAN “TURU GOUK-GOUK”

Sonia, Sonia (2019) IDEOLOGEME CERITA RAKYAT “KUAU” DAN “TURU GOUK-GOUK”. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (459kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV Penutup)
BAB IV.pdf - Published Version

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (368kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Fulltext)
Skripsi fulltext.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Sonia. 1410722031. Perbandingan Cerita Rakyat “Kuau” dan “Turu Goukgouk”. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I Dr. Sulastri, M.Hum. Pembimbing II Dr. Zurmailis, M.A. Objek penelitian ini yaitu cerita rakyat Kuau dan cerita rakyat Turu Goukgouk. Sebuah cerita rakyat memiliki permasamaan dan kemiripan dengan cerita rakyat lainnya. Penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas yang dikemukakan oleh Julia Kristeva, yang menganggap teks merupakan transformasi dari teks lainnya. Oleh karena itu, di dalam teks terkandung teks teks sosial dan teks sejarah. Teks adalah permutasi teks-teks, diambil dari teks-teks lain, saling menyilang, menetralisir satu dengan yang lain. Pertemuan dan persilangan teks pada historikal dan kesejaharan teks disebut dengan ideologeme. Dalam penelitian ini ditemukan dalamcerita rakyat “Kuau” terdapat teks sosial dan sejarah dari masyarakat Minangkabau, begitupun teks sosial dan sejarah masyarakat Mentawai terdapat pada cerita rakyat “Turu Goukgouk”. Ada dua langkah dalam menemukan ideologeme melalui analisis suprasegemental dan intertekstual. Proses reproduksi makna dalam teks terdiri dari oposisi, transformasi, dan transposisi. Sementara itu, ideologeme atau makna kedua teks yaitu hubungan manusia dengan alam, binatang, dan tumbuhan. Dalam teks kuau terlihat ketidaksamaan posisi antara manusia, binatang, dan tumbuhan. Terlihat manusia mempunyai kedudukan lebih tinggi dari mahkluk lain antroposentrisme. Sementara itu teks “Turu Goukgouk” menampilkan kesamaan sifat antara manusia dengan hewan dan tumbuhan atau antropomorfisme. Kata kunci: intertekstualitas, cerita rakyat, ideologeme

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Sulastri, M.Hum
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: s1 sastra indonesia
Date Deposited: 25 Jan 2019 10:44
Last Modified: 25 Jan 2019 10:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42611

Actions (login required)

View Item View Item