Mantra Baka Bajalan dalam Tradisi Merantau Orang Minangkabau

Rizki, Muhadi (2019) Mantra Baka Bajalan dalam Tradisi Merantau Orang Minangkabau. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir)
BAB Akhir.pdf - Published Version

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (129kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Utuh)
Skripsi Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Abstrak Minangkabau merupakan etnis yang terkenal dengan sistim kekerabatan matrilinial. Sistim kekerabatan matrilini menjadikan perempuan sebagai makhluk yang mulia dan diberikan kedudukan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. Selain kekerabatan matrilinial Minangkabau juga dikenal dengan kebudayaan merantau. Merantau bagi masyarakat Minangkabau merupakan keharusan yang dilakukan guna menambah pengetahuan dan pematangan diri. Dalam tradisi merantau orang Minangkabau ada istilah baka bajalan. baka bajalan ini berupa lafal atau bacaan-bacaan yang disebut juga dengan manto (mantra). Baka bajalan diberikan kepada seseorang yang akan pergi merantau sebagai pelengkap dan bekal untuk dibawa ke perantauan. Tujuan diberikan mantra agar selama perjalanan menuju rantau hingga sampai di daeah rantau, orang tersebut selalu diberikan keselamatan dan perlindungan. Mantra baka bajalan terdiri dari tiga bagian mantra pokok yang harus dimiliki seseorang sebelum pergi merantau. Mantra-mantra tersebut ialah mantra pakasiah, mantra paga diri, dan mantra badagang. Masing-masing mantra ini memiliki fungsi sesuai dengan jenisnya dan untuk apa mantra itu digunakan oleh pemakai mantra. Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan jumlah mantra baka bajalan sebanyak 25 mantra dengan pembagian dari jenis-jenis mantra baka bajalan sebanyak 8 buah mantra paga diri, 12 buah mantra pakasiah, dan 5 buah mantra badagang. Dari 25 jenis mantra baka bajalan, beberapa diantaranya menggunakan media sebagai alat penyampai maksud dan tujuan. Media yang digunakan berupa kemenyan, minyak wangi, bunga, rokok dan sebagainya. Dalam tahap analisis, mantra baka bajalan dianalisis menggunakan struktur puisi, dimana struktur puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Dalam anilisis ini, mantra baka bajalan hanya dianalisis struktur fisiknya saja. Struktur fisik terdiri dari diksi, pengimajian, kata konkrit, gaya bahasa, rima, dan tipografi. Dalam analisis struktur fisik, ditemukan diksi dengan nada memohon, menantang, perintah, tegas, dan pernyataan. Pengimajian yang ditemukan yaitu imaji penglihatan, imaji suara, dan imaji sentuh. Kata konkrit ditemukan sebanyak 9 buah. Gaya bahasa (majas) yang digunkan yaitu majas hiperbola, Sedangkan tiprogarfi sangat sulit ditentukan, karena mantra baka bajalan diperoleh secara lisan dan tidak ada ditemukan teks mantra. Kata kunci : Minangkabau, mantra baka bajalan, merantau, struktur puisi

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Yerri Satria Putra, S.S., M.A
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Daerah
Depositing User: s1 sastra minang
Date Deposited: 23 Jan 2019 15:15
Last Modified: 23 Jan 2019 15:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42150

Actions (login required)

View Item View Item