Keberhasilan kelembagaan adat dalam penyelesaian konflik tanah pasca tsunami di luar peradilan: Studi kasus di Gampong Lamdingin, Kota Banda Aceh

Adha, Fathiah (2019) Keberhasilan kelembagaan adat dalam penyelesaian konflik tanah pasca tsunami di luar peradilan: Studi kasus di Gampong Lamdingin, Kota Banda Aceh. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK ADHA FATHIAH.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I ADHA.pdf - Published Version

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir)
BAB VI ADHA.pdf - Published Version

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA ADHA.pdf - Published Version

Download (324kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
FULL TEXT ADHA F.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Gelombang Tsunami di Aceh pada tahun 2004 mengakibatkan terjadinya pergeseran pada sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakatnya. Selain itu, bencana gempa dan Tsunami juga menghancurkan infrastruktur dan berbagai macam bangunan, terutama perumahan penduduk. Salah satu persoalan yang ditimbulkan adalah sulitnya untuk menemukan batas-batas tanah yang telah hilang akibat bencana tersebut, ini menyebabkan terjadinya konflik antar warga Gampong yang tinggal berdampingan. Tujuan penelitian adalah; 1) Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa konflik tanah pasca Tsunami dan pihak ketiga yang terlibat dalam proses penyelesaian konflik tanah pasca Tsunami; 2) Mendeskripsikan proses yang dilakukan oleh pihak ketiga yang menyelesaikan konflik dan oleh para pihak yang terlibat pertikaian untuk mengakhiri peristiwa konflik tanah pasca Tsunami; 3) Mendeskripsikan solusi yang dihasilkan oleh pihak ketiga yang terlibat dalam penyelesaian peristiwa konflik tanah akibat Tsunami. Manfaat penelitian adalah; 1) Memperkaya referensi tentang penyelesaian konflik tanah di luar peradilan; 2) Bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah mengenai penyelesaian konflik tanah di luar peradilan. Teori yang digunakan adalah teori Resolusi Konflik oleh Hugh Miall dkk, serta teori perilaku para pihak oleh Pruitt dan Rubin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Hasil penelitian menemukan seluruh konflik yang terjadi di Gampong Lamdingin diselesaikan dalam komunitas dengan menggunakan mekanisme adat. Pihak ketiga dalam penyelesaian adalah Keuchik yang dibantu oleh Kepala Dusun dan Tuha Peut. Sebanyak 82,5% konflik dapat diselesaikan dan 17,5% berlanjut ke pengadilan. Penyebab konflik berlanjut ke pengadilan adalah para pihak tidak puas dengan keputusan Keuchik. Ini umumnya konflik pertanahan yang terjadi antara orang yang bersaudara yang kedua orang tuanya meninggal dunia akibat Tsunami. Diketahui bahwa terdapat proses-proses yang dilakukan oleh Keuchik, Kepala Dusun, dan Tuha Peut untuk menyelesaikan konflik tanah pasca Tsunami di Gampong Lamdingin. Pertama sekali salah satu pihak melapor kepada Keuchik atau Kepala Dusun mengenai pertikaian yang terjadi, kemudian Keuchik mengundang para pihak yang bertikai untuk diminta keterangannya, selanjutnya klarifikasi objek perkara dilakukan, diadakan musyawarah internal pemimpin Gampong, dan yang terakhir adalah penyampaian keputusan sementara kepada para pihak yang bertikai.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Afrizal, MA
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 23 Jan 2019 16:15
Last Modified: 23 Jan 2019 16:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/42102

Actions (login required)

View Item View Item