Armansyah, Armansyah (2018) PERANAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) INDIGENUS PADA TANAMAN SERAI WANGI (Andropogon nardus L.) DI LAHAN KERING. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (334kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (369kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir (Penutup atau Kesimpulan))
BAB Akhir (Penutup atau Kesimpulan).pdf - Published Version Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (220kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Perubahan iklim (climate change) telah menimbulkan berbagai dampak negatif di bidang pertanian. Fenomena El Nino menjadi salah satu faktor yang menyebabkan beralih fungsinya lahan basah menjadi lahan kering. Serai wangi salah satu tanaman yang mampu tumbuh di lahan kering, dengan nilai rendemen minyak atsiri 0.8 – 1.0 %. Nilai rendemen ini cukup rendah, disebabkan oleh lahan kering memiliki banyak masalah. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) indigenus, merupakan mikroorganisme yang terdapat di rizosfer. Fungi ini mampu membentuk simbiosis mutualisme dengan akar serai wangi. Hifa eksternal FMA indigenus mampu memperluas penyerapan unsur hara dan air bagi serai wangi. Jenis FMA indigenus apa, bagaimana karakteristiknya dan peranannya perlu untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, karakteristik dan peranan FMA indigenus terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil serai wangi. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap satu eksplorasi dan identifikasi FMA indigenus dari rizosfer serai wangi. Tahap dua uji potensi berbagai jenis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) indigenus pada serai wangi (Andropogon nardus L.) dengan takaran pemberian air di lahan kering. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan dan percobaan. Hasil eksplorasi dan identifikasi ditemukan empat genus FMA indigenus pada rizosfer serai wangi yaitu Glomus, Acaulospora, Gigaspora dan Sclerocystis. Genus Glomus terdiri dari 2 spesies, Acaulospora terdiri dari 3 spesies, Gigaspora dan Sclerocystis masing – masing 1 spesies. Ada Empat spesies yang berpotensi sebagai sumber inokulan yaitu Acaulospora sp 1, Sclerocytis sp 1, Glomus sp 1 dan Glomus sp 2. Hasil pengujian potensi FMA indigenus ditemukan Glomus sp 2 dengan 50 % kapasitas lapang lebih efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil serai wangi, dibandingkan dengan FMA indigenus dan kapasitas lapang lainnya. Kata kunci: cekaman kekeringan, lahan kering, fungi mikoriza arbuskula, indigenus, serai wangi
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr.Ir.Aswaldi Anwar,MS, |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Disertasi) |
Depositing User: | S3 Ilmu-Ilmu Pertanian |
Date Deposited: | 22 Jan 2019 13:12 |
Last Modified: | 22 Jan 2019 13:12 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/41989 |
Actions (login required)
View Item |