Rika, Yandriani (2019) PROKALSITONIN SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT ELEVASI SEGMEN ST YANG MENJALANI INTERVENSI PERKUTAN PRIMER. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (360kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (327kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI kesimpulan)
BAB VI kesimpulan.pdf - Published Version Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (338kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULLTEXT)
tugas akhir full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Respon inflamasi berperan penting pada infark miokard akut, dalam inisiasi plak aterosklerotik dan progresi plak menjadi vulnerable plaque. Pada proses inflamasi tersebut akan dilepaskan sitokin dan penanda inflamasi ke sirkulasi sistemik yang dapat dijadikan prediktor terjadinya kejadian kardiovaskular mayor (KKM). Prokalsitonin sebagai penanda inflamasi akut dapat meningkat pada keadaan inflamasi bakteri maupun non bakteri termasuk infak miokard akut. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain kohort (prospektif) terhadap pasien IMA-EST yang menjalani IKPP di Instalasi Pusat Jantung RS. Dr. M. Djamil Padang dari bulan Juli-November 2018. Dilakukan pemeriksaan kadar prokalsitonin pada pasien tersebut lalu dinilai KKM selama rawatan dan 30 hari. Setelah itu dilakukan analisis bivariat kadar prokalsitonin dengan kejadian KKM pada pasien IMA-EST selama rawatan dan 30 hari dengan uji Independent Sample T test dan dilanjutkan dengan uji diagnostik untuk melihat nilai cut off point kadar prokalsitonin berdasarkan analisis receiver operating curve (ROC). Hasil Penelitian : Terdapat 62 subjek penelitian dan dinilai KKM selama rawatan dan dalam 30 hari. Didapatkan nilai cut off point kadar prokalsitonin pada pasien yang mengalami KKM selama rawatan adalah 3,1945 ng/ml. Nilai ini memiliki sensitivitas 76,9% dan spesifisitas 72,2% dengan AUC=81,1%. Nilai cut off point kadar prokalsitonin pada pasien yang mengalami KKM dalam 30 hari adalah 3,099 ng/ml dengan sensitivitas 76,4%, spesifisitas 71,4% dan AUC=77,2%. Kadar prokalsitonin ≥ 3,099 ng/ml merupakan prediktor terhadap KKM 30 hari dengan perolehan hazard ratio 1,23 (95% CI, p=0,000) dan median follow up 13 hari. Kesimpulan : Kadar prokalsitonin dapat menjadi prediktor terjadinya KKM selama rawatan dan dalam 30 hari pada pasien IMA-EST yang menjalani IKPP Kata kunci : Prokalsitonin, infark miokard akut elevasi segmen ST, intervensi perkutan primer, kejadian kardiovaskular mayor
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. MUHAMMAD SYUKRI, SpJP(K) |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 22 Jan 2019 12:15 |
Last Modified: | 22 Jan 2019 12:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/41939 |
Actions (login required)
View Item |