KONFLIK POLITIK DALAM KEPENGURUSAN DPD PARTAI HANURA SUMATERA BARAT

Akmal, Arianto (2019) KONFLIK POLITIK DALAM KEPENGURUSAN DPD PARTAI HANURA SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (721kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB VI Penutup)
BAB VI Penutup.pdf - Published Version

Download (534kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (519kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full text)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (35MB)

Abstract

ABSTRAK Akmal Arianto, 1410831016, Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Judul Skripsi: Konflik Politik Dalam Kepengurusan DPD Partai Hanura Sumatera Barat. Pembimbing (1) Dr. Indah Adi Putri, S.IP, M.IP, (2) Dewi Anggraini, S.IP, M.Si, 123 halaman, 25 buku, 3 Skripsi, UU No 2 Tahun 2011, 5 Surat Keputusan (SK) DPP Partai Hanura, 1 SK Kemenkumham, 2 SK PTUN, 12 Transkrip Wawancara. Penelitian ini membahas tentang konflik politik dalam kepengurusan DPD Partai Hanura Sumatera Barat. Konflik terjadi karena perpecahan Hanura di tingkat nasional dan sampai pada kepengurusan di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian adalah mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dan menganalisis implikasi konflik politik yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori faktor-faktor penyebab konflik dari Simon Fisher dan konsep konflik politik dari Ramlan Surbakti. Penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan terkait faktor penyebab konflik politik. Pertama adanya rasa ketidakpercayaan pengurus DPD Hanura Sumatera Barat terhadap Oesman Sapta Odang. Kedua rasa kekecewaan ketua DPD Hanura kepada Wiranto yang tidak mampu mengambil sikap dengan tegas dalam konflik yang terjadi di kepengurusan. Ketiga kurangnya rasa saling menghargai antara tokoh senior dan junior Hanura di Sumatera Barat. Keempat perbedaan pandangan dalam kepengelolaan partai antara kubu Oesman Sapta Odang dengan kubu Daryatmo. Kelima, Masuknya anggota DPD RI dan PPI dalam kepengurusan Hanura baik di tingkat pusat maupun daerah. Konflik politik di Hanura memiliki implikasi terhadap pergantian ketua DPD serta pemecatan 10 anggota DPRD Hanura Sumatera Barat dari kubu Daryatmo, sehingga kader yang dipecat memilih untuk berpindah partai. Namun konflik ini, juga berdampak baik dalam pengembangan struktur organisasi partai sampai tingkat anak ranting. Selain itu, pengurus DPD yang baru mampu melaksanakan agenda kaderisasi pratama yang belum pernah dilakukan, sejak 12 tahun Partai Hanura berdiri di Sumatera Barat. Kata Kunci : Konflik Politik, Partai Hanura, Implikasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. INDAH ADI PUTRI S.IP, M.IP
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: s1 Ilmu politik
Date Deposited: 22 Jan 2019 11:40
Last Modified: 22 Jan 2019 11:40
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/41868

Actions (login required)

View Item View Item