Pengaruh Jumlah Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Serapan Kadar Air Komposit Bioplastik

ILHAM, FIRDAUS (2015) Pengaruh Jumlah Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Serapan Kadar Air Komposit Bioplastik. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (TA Fulltext)
1457.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Komposit merupakan campuran dua material atau lebih, dimana dua sifat material itu tetap ada. Komposit yang umum digunakan selama ini adalah komposit yang diperkuat serat sintetis seperti serat karbon, serat gelas, dan serat keramik. Namun pada proses pembuatannya serat sintesis ini memerlukan biaya yang besar dan tidak ramah lingkungan. Serat alam sebagai jenis serat yang memiliki kelebihan mulai diaplikasikan sebagai bahan penguat dalam komposit. Proses pembuatan komposit berbasis serat alam relatif lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Indonesia memiliki potensi serat alam yang sangat banyak dan bervariasi, salah satunya adalah serat dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Penelitian ini dilakukan untuk mengamati gugus fungsi pada komposit bioplastik serat TKKS dan pengaruh serapan kadar air dalam komposit bioplastik yang dipengaruhi oleh jumlah serat TKKS. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan komposit adalah Polimer (Bioplastik) sebagai matrik dan serat alam yaitu serat TKKS sebagai fibernya dengan tambahan alkalisasi NaOH 25%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan variasi jumlah fiber yang memiliki sifat terbaik, yaitu Fourier Transform Infrared dan memperoleh serapan kadar air . Perbandingan variasi jumlah fiber yang digunakan adalah dengan 2.5,5, dan 7.5gram dengan alkalisasi NaOH 25%. Sedangkan proses pembuatan komposit dilakukan dengan proses pengeringan dalam temperatur lingkungan selama 3 hari. Hasil pengujian Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan bahwa gugus fungsi yang terbentuk pada serat TKKS murni adalah –OH dengan bilangan gelombang 3420.50 cm-1, dan C-H pada bilangan gelombang 2923.32 cm-1. Pada komposit bioplastik, terjadi pergeseran –OH pada setiap kenaikan jumlah variasi serat yaitu dari 3446.30 cm-1 menjadi 3451.31 cm-1 dan bergeser lagi menjadi 3459.19 cm-1. Pada pengujian kadar air, terdapat penurunan nilai kadar air pada peningkatan jumlah serat TKKS. Hasil kadar air maksimum diperoleh pada jumlah serat 2.5 gram yaitu 15.89%. Kata Kunci : Serat TKKS, Bioplastik, Fourier Transform Infrared, dan kadar air

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Mesin
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 30 Mar 2016 03:57
Last Modified: 30 Mar 2016 03:57
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4167

Actions (login required)

View Item View Item