Perlindungan Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman (Studi Swamitra Minang Alam Sentosa Bank Bukopin Cabang Padang)

Rizki, Rahmatullah (2018) Perlindungan Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman (Studi Swamitra Minang Alam Sentosa Bank Bukopin Cabang Padang). Masters thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (134kB) | Preview
Preview	Text (Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (977kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (254kB) | Preview
Preview	Text (Penutup) BAB IV PENUTUP.pdf - Published Version Download (118kB) | Preview
	Text (Tesis Full Text) TESIS FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Pada dasarnya, kebutuhan hidup masyarakat bertambah seiring dengan adanya keinginan yang besar dari masyarakat itu sendiri. Kebutuhan yang dimaksud bisa berbentuk barang ataupun berbentuk modal usaha dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan usaha. Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat melalui perkreditan perlu diupayakan agar tercapai alokasi yang efisien untuk menunjang pemerataan pembangunan khususnya ekonomi. Pelaksanaan dari perkreditan tidak lepas dari perjanjian dan pengikatan terhadap jaminan yang diberikan oleh debitur. Pelaksanaan pengikatan jaminan ada dilakukan secara dibawah tangan dan ada yang dilakukan dengan akta notaris dan akta PPAT diantaranya akta jaminan fidusia, SKMHT dan APHT. Dengan pelaksanaan pengikatan perjanjian pinjaman oleh kreditur, maka tidak lepas dari hak dan kewajiban para pihak dan tentunya adanya perlindungan hukum terhadap para pihak tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang kedudukan hukum, bentuk perlindungan dan penyelesaian permasalahan dari pelaksanaan perjanjian pinjaman. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian hukum yang mengacu kepada data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kedudukan kreditur dalam pengikatan perjanjian yang dibuat secara dibawah tangan menjadi lemah karena kreditur tidak mendapatkan hak preferensi (didahulukan) jika debitur wanprestasi, dan kedudukan debitur menjadi kuat karena proses pengikatan perjanjian pinjaman tidak dilakukan secara sempurna sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan pengikatan perjanjian pinjaman secara akta autentik tidak terlaksana sesuai dengan UUJN, karena penandatanganan akta tidak dilakukan dihadapan notaris, sehingga akta autentik terdegradasi menjadi surat dibawah tangan. Bentuk perlindungan hukum dari perjanjian pinjaman dibawah tangan, harus dilaksanakan dengan pengikatan perjanjian pinjaman secara sempurna oleh kreditur dan penandatangan perjanjian pinjaman dengan akta notaris harus dihadapan notaris sehingga dapat dikategorikan sebagai akta autentik menurut UUJN. Setiap perjanjian pinjaman, jaminan dan debitur harus diberikan asuransi. Penyelesaian permasalahan dari pelaksanaan perjanjian pinjaman di Swamitra Minang Alam Sentosa yaitu memberikan surat pemberitahuan kepada debitur wanprestasi untuk melaksanakan kewajiban, penyelamatan dan penyehatan pinjaman dengan penataan kembali (Restructuring), persyaratan kembali (Reconditioning), penyelesaian pinjaman dengan litigasi (pengadilan) dan non litigasi (diluar pengadilan), penghapusan pinjaman. Disarankan kepada Swamitra Minang Alam Sentosa, Pengikatan perjanjian pinjaman harus dilakukan dengan akta autentik sesuai dengan UUJN dengan biaya ditanggung bersama-sama. Salinan dokumen perjanjian pinjaman diberikan kepada debitur dan jangka waktu asuransi sesuai dengan jangka waktu pinjaman. Jika dilakukan penjualan jaminan secara dibawah tangan harus dilaksanakan dengan itikad baik. Kata kunci: Perlindungan hukum, perjanjian pinjaman, wanprestasi

Actions (login required)

View Item