PENGELOLAAN PORAK LIEK OLEH PETANI DI JORONG SIPINGAI NAGARI VII KOTO TALAGO, KEC. GUGUAK, KAB. LIMA PULUH KOTA

Laili, Fitria (2018) PENGELOLAAN PORAK LIEK OLEH PETANI DI JORONG SIPINGAI NAGARI VII KOTO TALAGO, KEC. GUGUAK, KAB. LIMA PULUH KOTA. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
COVER & ABSTRAK (WM).pdf - Published Version

Download (76kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I. Pendahuluan)
9.1 BAB I PENDAHULUAN (WM).pdf - Published Version

Download (927kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab V. Penutup)
9.5 BAB V PENUTUP (WM).pdf - Published Version

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
10. DAFTAR PUSTAKA (WM).pdf - Published Version

Download (105kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI UTUH LAILI FITRIA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Laili Fitria. BP. 1310821002. Jurusan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas. Padang 2018. Judul “Pengelolaan Porak Liek oleh Petani di Jorong Sipingai Nagari VII Koto Talago, Kec. Guguak, Kab. Lima Puluh Kota”. Topografi wilayah Sumatera Barat yang beragam dengan pegunungan bukit barisan tidak dipungkiri mempunyai sebaran lahan kritis cukup luas di beberapa wilayah kota dan kabupatennya, salah satunya wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu sekitar 137.167,00 Ha. Salah satu upaya pengelolaan lahan kritis yang dilakukan petani di salah satu Nagari di Kab.Lima Puluh Kota yaitu di Nagari VII Koto Talago, Kec. Guguak yang telah dimulai sejak tahun 1996. Pada waktu periode sebelum tahun 1996 tersebut banyak dari masyarakat yang masih beranggapan bahwa keberadaan lahan kritis seringkali tidak dapat diolah kembali atau merugikan. Tidak banyak masyarakat yang sadar bahwa rehabilitasi lahan sangat penting untuk dilakukan, khususnya di lahan kritis agar kembali menjadi lahan produktif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan petani di Nagari VII Koto Talago terhadap kawasan lahan yang dinamkan porak liek dan kendala apa yang dihadapi petani serta strategi apa yang dilakukan petani dalam pengelolaan porak liek. Tipe penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan etnoekologi, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan penggunaan data sekunder dan studi kepustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan petani terhadap kawasan lahan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan porak liek serta menganalisis proses-proses dan pengetahuan tentang lahan oleh petani dalam pengelolaannya porak like di Jorong Sipingai Nagari VII Koto Talago. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan kritis yang dianggap akhir sebuah bentuk lahan oleh sebagian masyarakat ternyata masih bisa diolah kembali menjadi sebuah lahan yang produktif. Kegiatan pengelolaan porak liek oleh kelompok tani di Nagari VII Koto Talago berhasil mengubah menjadi area perkebunan sebanyak 350 Ha hingga tahun 2016 di Jorong Sipingai. Tentu proses konversi ini membutuhkan pendekatan etnoekologi dalam pengelolaannya. Ada beberapa proses yang dilakukan petani dalam mengelola porak liek menjadi lahan produktif, yaitu proses pengolahan tanah, proses pemilihan tanaman, proses penanaman bibit tanaman, proses pemeliharaan, dan proses pemanenan. Berangkat dari pengalaman, pengetahuan, serta pengetahuan petani ini tentang lahan, permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan porak liek dapat diatasi. Selain itu penggunaan beberapa sistem kearifan lokal setempat seperti sistem kongsi boli, dan basiduai dalam mengerjakan proses pengelolaan lahan kritis atau porak like menjadi solusi tersendiri bagi masyarakat di Nagari VII Koto Talago yang mayoritas etnis Minangkabau. Dengan cara pandang budaya Minangkabau tentang lahan atau tanah, sistem pengetahuan masyarakat petani di Nagari VII Koto Talago dalam mengelola porak liek juga menjadi mudah. Proses-proses yang terjadi dalam kegiatan pengelolaan porak liek ini menimbulkan beberapa dampak bagi lingkungan dan kehidupan petani. Inilah yang menjadi bentuk prinsip dari ekologi budaya masyarakat petani di Nagari VII Koto Talago. Kata Kunci : Porak Liek, Pengelolaan Lahan, Etnoekologi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Sri Setiawati, MA
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: s1 antropologi sosial
Date Deposited: 25 Oct 2018 14:51
Last Modified: 25 Oct 2018 14:51
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/40263

Actions (login required)

View Item View Item