PENGARUH KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA BARAT

YURIKA, EFRIZA (2016) PENGARUH KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
1402.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (979kB)

Abstract

1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan hal yang penting bagi suatu negara. Pembangunan menjadi alat dalam mencapai tujuan negara. Dengan pembangunan negara bisa membentuk lingkungan yang layak bagi masyarakat sehingga terwujud kehidupan yang sehat dan produktif. Masyarakat produktif inilah yang berperan penting dalam peningkatan pembangunan ekonomi negara. Karena jika terjadi peningkatan prouktivitas masyarakat menandakan faktor-faktor ekonomi dimanfaatkaan secara baik bagi masyarakat, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi yang nantinya akan peningkatkan pembangunan ekonomi negara. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi. Menurut Mirza (2012) dalam proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan target utama bagi negara-negara berkembang. Ini karena pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa di masyarakat. Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan, maka kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Semakin tinggi pertumbuka ekonomi, maka semakin baik. Keberhasilan pembangunan tidak terfokus pada pertumbuhan ekonomi saja. Pembangunan juga harus mencakup pada bidang-bidang lainnya. Pembangunan di Indonesia harus mampu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan 2 bangsa, serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Ini berarti bahwa pembangunan harus terjadi disegala bidang. Keberhasilan pembangunan suatu negara juga mencakup pada kualitas sumber daya manusianya. Semakin tinggi keberhasilan pembangunan di suatu negara berarti menandakan terjadi peningkatan output produksi yang nantinya meningkatkan pendapatan. Dengan peningkatan pendapatan akan meningkatkan kulaitas hidup masyarakat dan terpenuhi segala kebutuhan dasarnya. Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di negara tersebut. Arsyad (2006) mengelompokkan indikator pembangunan menjadi dua, yakni indikator moneter dan indikator nonmoneter. Indikator moneter terdiri pendapatan per kapita dan kesejahteraan ekonomi bersih . Indikator nonmoneter terdiri dari indikator sosial, indeks pembangunan manusia (IPM), pendidikan, kesehatan, pengangguran, tingkat konsumsi per kapita dan, akses kebutuhan dasar. Sehubungan dengan hal ini kesempatan kerja, tingkat kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia akan menentukan kualitas pembangunan ekonomi dan melihat seberapa besar peran pembangunan dalam mensejahterakan masyarakat (Ayomi, 2014) UNDP memperkenalkan konsep Pembangunan Manusia (Human Development) sebagai suatu paradigma baru dalam model pembangunan. Sasaran akhir dari pembangunan adalah penduduk yang berkualitas. Pertumbuhan ekonomi, 3 salah satunya diukur melalui pembangunan manusia yang dilihat dengan tingkat kualitas hidup manusia (Anggraini dan Muta’ali, 2012). Acuan yang digunakan dalam menentukan kualitas sumberdaya manusia yaitu melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM ini diukur melalui tiga dimensi. Dimensi-dimensi itu antara lain; pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak. Jika ketiga dimensi ini mengalami peningkatan, maka kualitas hidup manusia juga akan mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi karena adanya heterogenitas individu, disparitas geografi dan kondisi sosial masyarakat yang beragam sehingga tingkat pendapatan tidak lagi menjadi tolok ukur utama dalam menghitung tingkat keberhasilan pembangunan (Mirza, 2012) Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia memiliki keterkaitan dan saling berkontribusi satu sama lain. UNDP (2014) mengungkapkan bahwa pembangunan manusia dapat berkesinambungan apabila didukung oleh pertumbuhan ekonomi. Meskipun Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia tidak berkaitan secara langsung, namun jika keduanya disatukan dalam sebuah kebijakan, maka kekuatan yang saling mendukung satu sama lain akan tercipta. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Anggraini dan Muta’ali, 2012). Dari tahun ke tahan, indeks pebangunan manusia Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatak ini merupakan tanda bahawa kualitas sumberdaya manusia Indonesia semakin baik diliat dari segi kesehatan, pendidikan, dan ekonominya. Menurut BPS (2013) pada hatun 2013 IPM Indonesia sebesar 73,81. Angka ini 4 berada pada kategori menengah atas. Pergerakan posisi IPM Indonesia di dunia juga terus mengalami penigkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012, IPM Indonesia berada posisi 109 dari 187 negara dan peringkat 108 di tahun 2013. Meskipun IPM Indonesia memiliki point IPM tinggi, namun jika dibandingkan dengan negara lain masih jauh ter tinggal. Dibandingkan dengan negara di ASEAN, peringkat IPM Indonesia jauh di bawah Malaysia (peringkat 62 di dunia) dan Thailand (peringkat 89 di dunia). Di ASEAN Indonesia berada pada peringkat 5, dimana posisi teringgi ditempati oleh Singapura (peringkat 9 di Dunia), kedua Brunei Darussalam, ketiga Malaysia dan selanjutnya Thailand (BPS, 2013) Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Barat setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan termasuk dalam provinsi yang memiliki IPM tinggi. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Barat bahkan lebih tinggi dari rata-rata IPM nasional. Daerah yang memiliki IPM tertinggi di Sumatera Barat adalah Kota Bukittinggi yang berada pada peringkat ke-11 nasional, sedangkan yang terendah yaitu Kepulauan Mentawai berada pada posisi ke-383 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertumbuhan tertinggi adalah Kota Payakumbuh sedangkan yang terendah yaitu Kepulauan Mentawai. Dari hal ini bisa dilihat bahwa daerah yang memiliki IPM tinggi belum tentu pertumbuhan ekonominya tinggi. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan indek 5 pembangunan manusia di Sumatera Barat, dengan judul Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 29 Mar 2016 01:53
Last Modified: 29 Mar 2016 01:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4021

Actions (login required)

View Item View Item