Alif, M. Alif Rahman (2018) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN FISIK DALAM RUMAH TANGGA (Studi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Provinsi Sumatera Barat). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover and Abstract)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (402kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (529kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (288kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full)
Skripsi Full - Alif.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (901kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Tindak Pidana kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Sumatera Barat mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga tahun 2017, 35 kasus di tahun 2015, 43 kasus di tahun 2016, dan 47 kasus di tahun 2017. Di Sumatera Barat terdapat sebuah Pusat Pealayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang dikenal dengan nama P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang yang berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Adapun pembahasan dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan kendala-kendala yang dihadapi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang bersifat deskriptif melalui studi dokumen dan wawancara (data primer) yang kemudian dianalisa dengan menggunakan peraturan perundang-undangan serta teori-teori hukum yang ada (data sekunder). Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlindungan dan penanganan korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang dilakukan dengan mekanisme yaitu: korban diidentifikasi, penanganan medis bagi korban yang mengalami luka-luka, proses rehabilitasi kesehatan, korban yang tidak mempunyai luka fisik dan diidentifikasi memerlukan konseling dan pemulihan psikis diberikan layanan rehabilitasi sosial dari proses konseling awal, konseling lanjutan, bimbingan mental dan spiritual serta pendampingan rujukan jika diperlukan, pemberian bantuan dan pendampingan hukum dari pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) hingga selesai, dan terakhir pendampingan pemulangan atas keinginan dan persetujuan korban. Kendala yang dihadapi oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan gadang yaitu: kualitas dan kuantitas pengelola ,sarana dan prasarana yang terbatas, kurangnya koordinasi dengan P2TP2A tingkat kabupaten dan kota serta penganggaran dana yang masih minim yang ditandai dengan belum optimalnya perhatian kepala daerah.Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang yaitu : Mengoptimalkan layanan berbasis pelayanan ditingkat akar rumput (rukun warga, desa, kelurahan, dan kecamatan), Mengoptimalkan kerjasama dan penguatan jejaring kemitraan terpadu yang melibatkan pemerintah, organisasi non pemerintah yang bergerak dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dunia usaha, dunia industry, para tokoh masyarakat (adat, budaya, agama dan cendikiawan) dan stake holder lain yang relevan, serta melakukan penguatan strategi pengarustamaan gender dan pengarustamaan anak. Kata Kunci : Perlindungan, Anak, KDRT
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Aria Zurnetti, S.H, M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 24 Oct 2018 15:20 |
Last Modified: | 24 Oct 2018 15:20 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/40122 |
Actions (login required)
View Item |