MAKNA DI BALIK FASHION ANAK STREET PUNK PERMINDO PADANG

Noveline, Wandy Putri (2015) MAKNA DI BALIK FASHION ANAK STREET PUNK PERMINDO PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (skripsi full text)
1397.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Komunitas punk merupakan komunitas yang masih dipandang negatif oleh sebagian masyarakat. Didukung penampilan, hingar bingar musik punk dan lirik yang berisi kritikan semakin menyempurnakan miringnya persepsi masyarakat tentang punk. Punk bukanlah sekedar musik, tapi punk juga dikenal dari sisi fashion. Punk memiliki gaya tersendiri, mulai dari musik, ideologi, fashion, seni, tarian, literatur hingga film. Punk juga merupakan subkultur yang identik dengan ideologi anti kemapanan, dengan semboyan do it yourself (DIY). Street Punk Permindo merupakan komunitas punk di Padang yang masih eksis dengan fashion khas punk, dibandingkan dengan komunitas-komunitas punk lainnya di Padang yang lebih menonjolkan diri pada sisi musik. Fashion bagi Street Punk Permindo adalah bagian dari gaya hidup, identitas dan bentuk dari eksistensi serta resistensi mereka. Semua bagian fashion yang dikenakan mulai dari rambut hingga sepatu beserta assesoris yang melengkapi memiliki makna secara kolektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan, observasi, dan wawancara semi terstruktur. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Lokasi penelitian yaitu di Jalan Permindo Kelurahan Kampung Jao Padang Barat. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan variasi pilihan fashion untuk memahami pola perilaku fashion anak-anak street punk permindo dan menganalisis makna fashion yang dikenakan oleh anak-anak street punk permindo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interpretative dari Geertz serta “pola dari” (pattern of) dan “pola bagi” atau “pola untuk” (pattern for) dari Goodenough dalam Keesing. Dari hasil penelitian ditemukan variasi pilihan fashion yang identik dengan anakanak Street Punk Permindo yaitu, rambut mohawk, baju kaos (kaos lusuh, kaos robek, kaos dengan logo band punk atau tulisan bertemakan sosial, kaos berwarna hitam), jaket dan rompi berbahan kulit dan jeans, celana street, sepatu boot, assesoris emblem dan spike, rantai, serta tindikan dan tato. Fashion yang dipakai memiliki makna masing-masing secara kolektif diantaranya: Rambut mohawk: ekspresi dan eksistensi sebagai punker, penolakan dan penentangan terhadap norma yang berkembang di dalam masyarakat, kuat, berani, lugas, tegas, dan menarik perhatian. Kaos lusuh: seorang pekerja dan apa adanya. Kaos robek: protes dan kebebasan kaum punk. Kaos berlogo band punk: support. Kaos dengan tulisan bertema sosial: kebebasan dan sindiran. Kaos berwarna hitam: keberanian. Jaket dan rompi: perlawanan. Celana street: beban kehidupan. Sepatu boot: perlawanan dan menyindir aparat. Emblem: seorang punker, support, dan kritikan. Spike: sangar dan perlawanan. Rantai: perlawanan dan solidaritas. Tindik: kebebasan dan pelampiasan. Tato motif A (anarki): bukan berarti perusak. Tato motif E (equality): kebersamaan. Tato jaring laba-laba: solidaritas dan bersaudara. Tato gambar anak punk: punker.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 28 Mar 2016 07:34
Last Modified: 28 Mar 2016 07:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/3987

Actions (login required)

View Item View Item