PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN AKTIVASI PROSEDUR CODE BLUE MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS DAN APLIKASI ANDROID STUDI KASUS: RSUP dr. M. DJAMIL PADANG

HARTONO, HARTONO (2018) PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN AKTIVASI PROSEDUR CODE BLUE MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS DAN APLIKASI ANDROID STUDI KASUS: RSUP dr. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
skripsi upload - cover abstract.pdf - Published Version

Download (372kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
skripsi upload - bab 1.pdf - Published Version

Download (590kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
skripsi upload - bab 5.pdf - Published Version

Download (224kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
skripsi upload - dafpus.pdf - Published Version

Download (343kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
skripsi upload - full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

Henti jantung yang dikenal juga dengan cardiac arrest adalah kondisi di mana detak jantung berhenti secara tiba-tiba. Saat jantung berhenti, kurangnya pasokan darah dan oksigen ke otak dapat menyebabkan kerusakan otak yang terjadi dalam beberapa menit. Kematian atau kerusakan otak permanen dapat terjadi dalam 4-6 menit. Salah satu faktor penyebab kematian pasien henti jantung ini adalah terjadinya keterlambatan dalam penanganan (response time) dari petugas rumah sakit saat terjadinya henti jantung. Seluruh rumah sakit memiliki tim respon cepat tanggap terhadap upaya penyelamatan nyawa pasien yang sangat kritis disebut dengan tim code blue. Untuk memanggil tim code blue, beberapa rumah sakit besar di Indonesia telah menerapkan sistem pengaktifan code blue. Sistem pengaktifan code blue yang telah banyak diterapkan di rumah sakit di Indonesia adalah dengan menggunakan jaringan telepon ke nomor tertentu yang disepakati tiap rumah sakit. Dengan menggunakan jalur telepon ini didapati kendala berupa jalur telepon terkadang sibuk karena digunakan secara bersamaan dalam satu waktu dan operator juga belum tersambung karena sedang menerima telepon, sehingga menyebabkan tim code blue terlambat menerima informasi yang berakibat fatal pada pasiennya. mengatasi permasalahan tersebut didapati solusi yaitu merancang suatu sistem yang dapat menerima informasi berupa lokasi kejadian secara cepat dan akurat tanpa melalui operator sentral serta mengirim kembali informasi kapten tim code blue yang menerima aktivasi. Dari hasil implementasi didapat waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengirim informasi dari kapten ke lokasi pengaktifan code blue adalah 6.2 detik dan waktu rata-rata yang diperlukan dari awal pengaktifan code blue hingga kapten sampai dilokasi adalah 35.93 detik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: DODY ICHWANA PUTRA, M.T.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Informasi > Sistem Komputer
Depositing User: s1 sistem komputer
Date Deposited: 19 Oct 2018 11:13
Last Modified: 19 Oct 2018 11:13
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/39234

Actions (login required)

View Item View Item