Zaki, Mahmudi Dasril (2016) Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Dan Daun Kayu Manis Terhadap Glukosa Darah Mencit (Musmusculus) Yang Diinduksi Aloksan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (63kB) | Preview |
|
|
Text (Bab akhir)
bab akhir.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (216kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
tugas akhir ilmiah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan kerja insulin, sekresi insulin, ataupun keduanya. Kayu manis (Cinnamomum burmanii) adalah salah satu tanaman tradisional yang mempunyai efek hipoglikemik. Kayu manis memiliki komponen bioaktif yang memiliki aktivitas mirip insulin dan antioksidan untuk menghambat pembentukan enzim yang menimbulkan stress oksidatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan subjek penelitian mencit putih (Mus musculus) sebanyak 28 ekor yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan dari bulan Desember hingga Februari 2015 di laboratorium hewan farmasi UNAND. Mencit tersebut dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-), kelompok kontrol positif yang diinduksi aloksan 150 mg/kg BB tanpa diberi ekstrak kayu manis (K+), kelompok yang diinduksi aloksan dan diberi ekstrak batang kayu manis 1000 mg/kg BB (P1), dan kelompok yang diinduksi aloksan serta diberi ekstrak daun kayu manis 100 mg/kg BB (P2). Mencit diadaptasikan kemudian diinduksi aloksan untuk mencapai keadaan hiperglikemia sebelum diberikan ekstrak kayu manis. Pada hari ke 7 dan 14 mencit diukur kadar glukosa darahnya menggunakan alat glukopmeter (mg/dL). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One-Way Anova diikuti uji Pos-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar glukosa darah mencit setelah 14 hari perlakuan adalah (K-) 95,29 ± 23,2 mg/dL, (K+) 289,71 ± 61,25 mg/dL, (P1) 146,71 ± 16,91 mg/dL, dan (P2) 164,57 ± 11,91mg/dL. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diberi ekstrak kayu manis dengan kelompok kontrol positif dengan tingkat signifikansi (p) p<0,001. Terdapat perbedaan tidak signifikan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok yang diberi ekstrak kayu manis dengan nilai p>0,05. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan. Kata kunci: aloksan, ekstrak kayu manis, glukosa darah
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | s1 pendidikan kedokter kedokteran |
Date Deposited: | 24 Mar 2016 03:32 |
Last Modified: | 24 Mar 2016 03:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/3905 |
Actions (login required)
View Item |