rizky, ramadhan (2018) karakterisasi sinter silika menggunakan metode analisis termal (differential thermal analysis). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (cover dan abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (bab 5)
bab 5.pdf - Published Version Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
tugas akhir full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian karakterisasi analisis termal sinter silika dari mata air panas Garara, Kabupaten Solok, dan mata air panas Sapan Malulung, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Sinter silika yang akan diuji awalnya dimurnikan terlebih dahulu dengan metode ekstraksi padat-cair untuk meningkatkan kadar SiO2 yang terdapat di dalam sampel sinter silika. Pemurnian dilakukan dengan cara merendam masing-masing serbuk sampel sinter silika sebanyak 25 mg ke dalam larutan HCl 10 M selama 12 jam. Hasil rendaman selanjutnya dipisahkan dan dicuci dengan aquades sebanyak 5 kali, kemudian disaring menggunakan kertas saring. Hasil saring selanjutnya direaksikan dengan 100 ml NaOH 10 M, setelah diraksikan sampel dipisahkan dan dicuci kembali sebanyak 5 kali menggunakan aquades, hasil kemudian disaring dan dikeringkan pada suhu 110 °C menggunakan oven selama 6 jam. Peningkatan kadar SiO2 dapat dilihat berdasarkan hasil uji XRF (X-Ray Fluorescence). Kadar SiO2 Sampel sinter silika Garara meningkat, awalnya kadar SiO2 54,28 % setelah pemurnian menjadi 79,034 %. pada sampel sinter silka Sapan Malulung peningkatan kadar SiO2 yang awalnya 83,39 %, setelah pemurnian menjadi 95,216 %. Pengujian analisis termal dilakukan menggunakan metode Differential Thermal Analysis (DTA) untuk melihat perubahan fasa kristalin dari sintel silika. Berdasarkan pengujian DTA diperoleh hasil Transisi Gelas (Tg) terjadi pada suhu yang hampir sama pada kedua sampel yaitu dikisaran 550 °C, kemudian silika Garara mengalami perubahan α→β-quartz pada suhu 643,66 °C dan perubahan β-quartz→ β-trydimite terjadi pada suhu 811,48 °C. Untuk hasil DTA sinter silika Sapan Malulung terjadi perubahan α→β-quartz pada suhu 657,48 °C dan transisi β-quartz→ β-trydimite terjadi pada suhu 700,45 °C. Kata Kunci : sinter silika, ekstraksi, pemurnian, analisis termal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Ardian Putra, M.Si |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | s1 fisika fisika |
Date Deposited: | 18 Oct 2018 15:45 |
Last Modified: | 18 Oct 2018 15:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/38904 |
Actions (login required)
View Item |