PENGARUH DOSIS INOKULUM DAN LAMA FERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium DAN Neurospora crassa TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SELULASE, KANDUNGAN SERAT KASAR DAN KECERNAAN SERAT KASAR DARI CAMPURAN LUMPUR DAN BUNGKIL INTI SAWIT

Fajri, Maulana (2018) PENGARUH DOSIS INOKULUM DAN LAMA FERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium DAN Neurospora crassa TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SELULASE, KANDUNGAN SERAT KASAR DAN KECERNAAN SERAT KASAR DARI CAMPURAN LUMPUR DAN BUNGKIL INTI SAWIT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
2. bab 1.pdf - Published Version

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penutup dan Kesimpulan)
3. bab 5.pdf - Published Version

Download (31kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4. dapus.pdf - Published Version

Download (166kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
5. SKRIPSI-FAJRI MAULANA-FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (931kB)

Abstract

PENGARUH DOSIS INOKULUM DAN LAMA FERMENTASI Phanerochaete chrysosporium DAN Neurospora crassa TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SELULASE, KANDUNGAN SERAT KASAR DAN KECERNAAN SERAT KASAR DARI CAMPURAN LUMPUR DAN BUNGKIL INTI SAWIT FAJRI MAULANA, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Nuraini, MS dan Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS Bagian Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh, 2018 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium dan Neurospora crassa terhadap aktivitas enzim selulase, kandungan serat kasar dan kecernaan serat kasar dari campuran lumpur dan bungkil inti sawit (LBISF). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor A (dosis inokulum) yaitu: A1 (3%), A2 (5%), A3 (7% dari jumlah substrat) kemudian faktor B (lama fermentasi) yaitu: B1 (5hari), B2 (7hari), B3 (9hari). Peubah yang diamati yaitu: aktivitas enzim selulase (U/ml), Kandungan serat kasar (%BK) dan kecernaan serat kasar (%BK). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi tetapi masing – masing faktor yaitu dosis inokulum (faktor A) dan lama fermentasi (faktor B) memberikan pengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap aktivitas enzim selulase dan kecernaan serat kasar namun terjadi interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi yang berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan serat kasar dari campuran lumpur dan bungkil inti sawit (LBISF). Hasil uji DMRT terlihat bahwa kandungan serat kasar pada perlakuan A3B2, A1B3, A2A3 dan A3B3 sangat nyata (P<0,01) lebih rendah dari perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah dosis inokulum 7% dan lama fermentasi 7 hari dengan Phanerochaete chrysosporium dan Neurospora crassa pada campuran lumpur dan bungkil inti sawit merupakan kondisi optimal (efisien) dengan aktivitas enzim selulase 8,02 U/ml, kandungan serat kasar 13,25% dan kecernaan serat kasar 52,87%. Kata Kunci : Bungkil inti sawit, kecernaan serat kasar, lumpur sawit, Neurospora crassa, Phanerochaete chrysosporium.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Nuraini, MS
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: S1 Fakultas Peternakan
Date Deposited: 18 Oct 2018 16:45
Last Modified: 18 Oct 2018 16:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/38831

Actions (login required)

View Item View Item