Rahmatika, Putri (2018) PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN BEBERAPA TINGKAT ENERGI TERHADAP PERTAMBAHAN UKURAN TUBUH ITIK BAYANG JANTAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version Download (311kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
BAB 5.pdf - Published Version Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (253kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara ketinggian tempat dan tingkat energi ransum yang berbeda terhadap pertambahan ukuran tubuh itik Bayang jantan. Penelitian ini menggunakan 120 ekor itik Bayang jantan yang dipelihara mulai dari umur 1 minggu, sampai dengan 12 minggu. Itik dipelihara sebanyak 60 ekor pada dataran sedang (DS) di Nagari GaduikKecamatan Kamang Kabupaten Agam dengan ketinggian 909-941 mdpl, dan 60 ekor pada dataran rendah (DR) di Nagari Guguak Kabupaten 50 Kota dengan ketinggian 524 mdpl. Kandang yang digunakan adalah kandang boxs berukuran 60 cm x 50 cm x 75 cm sebanyak 24 unit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola Split Plot Rancangan Acak Kelompok dimana ketinggian tempat sebagai petak utama dan tingkat energi ransum (2700, 2900 dan 3100 kkal) sebagai anak petak. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (analisysis of variance/ ANOVA). Peubah yang diamati adalah laju pertumbuhan, panjang paruh, panjang leher, panjang punggung, panjang sayap, panjang paha, panjang tibia, panjang shank, lebar paruh dan lingkar dada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pada DR (0,261) lebih tinggi dibandingkan dengan DS (0,257). Tidak terdapat interaksi yang nyata (P>0,05) antara ketinggian tempat dengan tingkat energi ransum terhadap laju pertumbuhan, panjang paruh, panjang leher, panjang punggung, panjang paha, panjang shank, lebar paruh dan lingkar dada, terdapat interaksi (P<0,05) terhadap panjang tibia, dimana pada DS rataan panjang tibia (97,75 mm) lebih rendah dibandingkan DR (105,48 mm). Ketinggian tempat berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap peubah yang diamati, sedangkan level energi tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap peubah yang diamati. Kesimpulan yang diperoleh adalah itik Bayang dapat dipelihara pada dataran sedang dan dataran rendah dengan tingkat energi ransum 2700 kkal, 2900 kkal dan 3100 kkal. Kata kunci : Itik Bayang jantan, ketinggian tempat, tingkat energi, ukuran tubuh.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Firda Arlina, M. Si |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 Fakultas Peternakan |
Date Deposited: | 11 Oct 2018 15:50 |
Last Modified: | 11 Oct 2018 15:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/38367 |
Actions (login required)
View Item |