EFEKTIFITAS KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP VARIABEL MAKRO EKONOMI INDONESIA

Alpon, Satrianto (2018) EFEKTIFITAS KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP VARIABEL MAKRO EKONOMI INDONESIA. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER & ABSTRAK-converted.pdf - Published Version

Download (37kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (PENDAHULUAN))
2. BAB I (PENDAHULUAN)-converted.pdf - Published Version

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB AKHIR (PENUTUP))
3. BAB AKHIR (PENUTUP)-converted.pdf - Published Version

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA-converted (1).pdf - Published Version

Download (216kB) | Preview
[img] Text
5. FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebijakan yang paling efektif (kebijakan fiskal atau moneter) dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, neraca pembayaran dan kurs di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1970-2015. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian adalah uji stasioner, uji kointegrasi, uji lag optimal, uji kausalitas, uji stabilitas, uji Vector Auto Regressive (VAR)/ Vector Error Correction Model (VECM), Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). Suatu kebijakan dikatakan efektif apabila berdasarkan metode IRF dan FEVD guncangan (shock) dari kebijakan terhadap suatu variabel endogen paling besar perannya (dalam persen) dibandingkan dengan kebijakan lain. Jadi dari hasil IRF dan FEVD akan terlihat kebijakan yang mempunyai kontribusi paling besar terhadap variabel ekonomi makro di atas sehingga itulah kebijakan yang dikatakan efektif. Hasil penelitian membuktikan bahwa kebijakan moneter lebih efektif dalam memberikan dampak terhadap fluktuasi seluruh variabel makro ekonomi yang menjadi perhatian dalam penelitian ini seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat penganguran, tingkat kemiskinan, neraca pembayaran dan kurs di Indonesia jika dibandingkan dengan kebijakan fiskal. Efektifnya kebijakan moneter dibandingkan dengan kebijakan fiskal terhadap variabel-variabel tersebut dapat dilihat dari kontribusi shock kebijakan moneter terhadap variabel-variabel itu lebih besar daripada kebijakan fiskal.ebijakan moneter lebih efektif dalam memberikan dampak terhadap fluktuasi seluruh variabel makro ekonomi yang menjadi perhatian dalam penelitian ini seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat penganguran, tingkat kemiskinan, neraca pembayaran dan kurs di Indonesia jika dibandingkan dengan kebijakan fiskal. Efektifnya kebijakan moneter dibandingkan dengan kebijakan fiskal terhadap variabel-variabel tersebut dapat dilihat dari kontribusi shock kebijakan moneter terhadap variabel-variabel itu lebih besar daripada kebijakan fiskal.. Kebijakan yang efektif terhadap variabel makro ekonomi dalam penelitian ini bukan berarti menghilangkan peranan kebijakan yang kurang efektif terhadap variabel makro ekonomi tersebut. Akan tetapi kebijakan yang efektif adalah kebijakan yang paling diutamakan dalam mempengaruhi variabel makro ekonomi tersebut baru kemudian didukung oleh kebijakan yang kurang efektif. Sebagai contoh jika kebijakan moneter lebih efektif terhadap pertumbuhan ekonomi daripada kebijakan fiskal, ini bukan berarti peranan kebijakan fiskal ditiadakan, namun dalam menghadapi fenomena pertumbuhan ekonomi di Indonesia kebijakan moneterlah yang lebih diutamakan baru kemudian didukung oleh kebijakan fiskal. Dengan demikian kombinasi kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi tetap dibutuhkan. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka kebijakan yang dapat disarankan adalah 1) Pemerintah melalui kementerian terkait dan Bank Indonesia selalu menjaga interaksi dan sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter terhadap variabel-variabel makro ekonomi. 2) Kemudian, kebijakan moneter terbukti lebih efektif terhadap seluruh variabel makro ekonomi dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, neraca pembayaran dan kurs. Dengan demikian, pemerintah dan Bank Indonesia agar lebih mengutamakan kebijakan moneter dalam mengatasi persoalanpersoalan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, neraca pembayaran dan kurs. Barulah kemudian pemerintah mendukung dengan kebijakan fiskal. Misalnya, apabila neraca pembayaran Indonesia defisit dan sumber defisit itu berasal dari rendahnya aliran modal masuk ke Indonesia, maka Bank Indonesia terlebih dahulu mengutamakan kebijakan moneternya dengan mengurangi jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga. Peningkatan suku bunga akan membuat imbal balas jasa terhadap investasi di Indonesia menjadi tinggi. Oleh sebab itu, keadaan ini akan mendorong naiknya nilai neraca modal sehingga berimplikasi terhadap neraca pembayaran. Hal yang sama juga dilakukan ketika kurs terdepresiasi. Penambahan jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga akan membuat tingginya permintaan terhadap Rupiah sehingga Rupiah pada nantinya akan dapat kembali mengalami apresiasi. 3) Pengetahuan tentang keefektifan dua kebijakan ini penting diketahui agar pemerintah dan Bank Indonesia tahu kebijakan mana yang lebih ampuh diambil dalam merespon persoalan-persoalan makro ekonomi.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Syafruddin Karimi, SE, MA, Ph.D
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: s3 Ilmu Ekonomi
Date Deposited: 09 Oct 2018 13:09
Last Modified: 09 Oct 2018 13:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/38203

Actions (login required)

View Item View Item