FANNY, JESICA (2018) HUBUNGAN KADAR KORTISOL DAN PROSTAGLANDIN MATERNAL DENGAN PERSALINAN PRETERM DAN ATERM. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan abstrak)
cover abstrak.pdf - Published Version Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
bab I.pdf - Published Version Download (64kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (176kB) | Preview |
|
Text (FULL TESIS)
TESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Hubungan Kadar Kortisol dan Prostaglandin Ibu dengan Persalinan Preterm dan Aterm Fanny Jesica Persalinan preterm masih merupakan permasalahan kesehatan yang sangat memerlukan perhatian besar karena dampaknya terhadap morbiditas dan mortalitas perinatal. stres kronis selama kehamilan akan mengakibatkan peningkatan dan pelepasan hormon yang berperan dalam persalinan, diantaranya CRH, ACTH, kortisol, prostaglandin, dan hormon lainnya yang berperan untuk menginisiasi permulaan persalinan. Hal inilah yang dapat menyebabkan peningkatan risiko kelahiran prematur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kadar kortisol dan prostaglandin ibu dengan persalinan preterm dan aterm. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr. Rasididin Padang, RSUD. Prof. Dr. MA Hanifiah SM Batusangkar, RSUP. M. Djamil, dan BPS. Nurhaida, Amd.Keb pada bulan September 2017 sampai Januari 2018. Jumlah sampel sebanyak 50 responden yang dipilih secara consecutive sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 25 responden dengan persalinan aterm dan 25 responden preterm. Pemeriksaan kadar kortisol dan prostaglandin dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas Andalas Padang dengan metode ELISA. Uji Normalitas dengan Shapiro-wilk dan analisis statistic menggunakan uji chi-square. Rerata kadar kortisol pada kelompok preterm lebih tinggi dibandingkan aterm, kadar prostaglandin aterm lebih tinggi dibandingkan preterm. Terdapat hubungan bermakna antara kadar kortisol dengan persalinan preterm dan aterm (p = 0,02; p < 0,05). Terdapat hubungan kadar prostaglandin dengan persalinan preterm dan aterm (p = 0,023; p < 0,05). Terdapat hubungan kadar kortisol dengan prostaglandin pada aterm (p = 0,0001; p < 0,05). Tidak terdapat hubungan kortisol dan prostaglandin pada preterm (p = 0,52; p > 0,05). Kesimpulan penelitian adalah kadar kortisol yang tinggi cenderung meningkatkan kadar prostaglandin pada persalinan aterm namun berbeda pada preterm yang tidak selalu disebabkan oleh tingginya kadar kortisol. Kata kunci : Kortisol, prostaglandin, persalinan preterm
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Andi Friadi SpOG(k) |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | S2 Kebidanan kebidanan |
Date Deposited: | 15 Aug 2018 15:07 |
Last Modified: | 15 Aug 2018 15:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/37709 |
Actions (login required)
View Item |