Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) terhadap Uji Efek Anti Anafilasis Kutan Aktif pada Menit Putih Jantan

Gia, Saputri (2018) Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) terhadap Uji Efek Anti Anafilasis Kutan Aktif pada Menit Putih Jantan. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstra)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (302kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (182kB)
[img] Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 PENUTUP.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (171kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.docx.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (307kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Upload Full text fix bsmillah.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Metoda anafilaksis kutan aktif digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun tapak liman sebagai anti anafilaksis, dengan mengamati waktu timbul, diameter, dan intensitas bentolan biru yang timbul pada mencit. Anafilaksis kutan aktif merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang terjadi lokal pada kulit dimana tubuh sendiri yang membentuk antibodi. Reaksi ini ditandai dengan respon mendadak yang terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan dengan dosis antigen yang menantang, sehingga melepaskan mediator-mediator yang terdapat di dalam sel seperti histamin, bradikinin, asam arakidonat, dan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan inflamasi lokal. Pengobatan anafilaksis bertujuan untuk menghambat pembengkakan akibat histamin dan menghambat vasodilatasi. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai anti anafilaksis adalah Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.). Ekstrak etanol daun tapak liman dengan variasi dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB dibandingkan dengan klorfeniramin maleat sebagai pembanding. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral kepada hewan uji yang sebelumnya telah disensitisasi dengan larutan putih telur 10% b/v secara subkutan dan pemberian larutan biru evans 0,25% secara intravena sebagai indikator warna. Hasil pengamatan waktu timbul, diameter, dan intensitas warna bentolan biru pada punggung mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman dapat mengurangi reaksi anafilaksis kutan aktif dengan semakin meningkatnya dosis. Dosis 100 mg/kgBB adalah dosis yang paling baik memberikan reaksi. Hasil uji ANOVA didapatkan nilai sigifikansi P<0,05, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan dosis dan waktu. Dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan yang menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Kata Kunci : Anti Anafilaksis, Kutan, Aktif, Elephantopus scaber Linn. , Ekstrak Etanol, Mencit. Metoda anafilaksis kutan aktif digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun tapak liman sebagai anti anafilaksis, dengan mengamati waktu timbul, diameter, dan intensitas bentolan biru yang timbul pada mencit. Anafilaksis kutan aktif merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang terjadi lokal pada kulit dimana tubuh sendiri yang membentuk antibodi. Reaksi ini ditandai dengan respon mendadak yang terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan dengan dosis antigen yang menantang, sehingga melepaskan mediator-mediator yang terdapat di dalam sel seperti histamin, bradikinin, asam arakidonat, dan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan inflamasi lokal. Pengobatan anafilaksis bertujuan untuk menghambat pembengkakan akibat histamin dan menghambat vasodilatasi. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai anti anafilaksis adalah Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.). Ekstrak etanol daun tapak liman dengan variasi dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB dibandingkan dengan klorfeniramin maleat sebagai pembanding. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral kepada hewan uji yang sebelumnya telah disensitisasi dengan larutan putih telur 10% b/v secara subkutan dan pemberian larutan biru evans 0,25% secara intravena sebagai indikator warna. Hasil pengamatan waktu timbul, diameter, dan intensitas warna bentolan biru pada punggung mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman dapat mengurangi reaksi anafilaksis kutan aktif dengan semakin meningkatnya dosis. Dosis 100 mg/kgBB adalah dosis yang paling baik memberikan reaksi. Hasil uji ANOVA didapatkan nilai sigifikansi P<0,05, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan dosis dan waktu. Dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan yang menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Kata Kunci : Anti Anafilaksis, Kutan, Aktif, Elephantopus scaber Linn. , Ekstrak Etanol, Mencit. Metoda anafilaksis kutan aktif digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun tapak liman sebagai anti anafilaksis, dengan mengamati waktu timbul, diameter, dan intensitas bentolan biru yang timbul pada mencit. Anafilaksis kutan aktif merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang terjadi lokal pada kulit dimana tubuh sendiri yang membentuk antibodi. Reaksi ini ditandai dengan respon mendadak yang terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan dengan dosis antigen yang menantang, sehingga melepaskan mediator-mediator yang terdapat di dalam sel seperti histamin, bradikinin, asam arakidonat, dan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan inflamasi lokal. Pengobatan anafilaksis bertujuan untuk menghambat pembengkakan akibat histamin dan menghambat vasodilatasi. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai anti anafilaksis adalah Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.). Ekstrak etanol daun tapak liman dengan variasi dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB dibandingkan dengan klorfeniramin maleat sebagai pembanding. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral kepada hewan uji yang sebelumnya telah disensitisasi dengan larutan putih telur 10% b/v secara subkutan dan pemberian larutan biru evans 0,25% secara intravena sebagai indikator warna. Hasil pengamatan waktu timbul, diameter, dan intensitas warna bentolan biru pada punggung mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman dapat mengurangi reaksi anafilaksis kutan aktif dengan semakin meningkatnya dosis. Dosis 100 mg/kgBB adalah dosis yang paling baik memberikan reaksi. Hasil uji ANOVA didapatkan nilai sigifikansi P<0,05, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan dosis dan waktu. Dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan yang menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Kata Kunci : Anti Anafilaksis, Kutan, Aktif, Elephantopus scaber Linn. , Ekstrak Etanol, Mencit. Metoda anafilaksis kutan aktif digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun tapak liman sebagai anti anafilaksis, dengan mengamati waktu timbul, diameter, dan intensitas bentolan biru yang timbul pada mencit. Anafilaksis kutan aktif merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang terjadi lokal pada kulit dimana tubuh sendiri yang membentuk antibodi. Reaksi ini ditandai dengan respon mendadak yang terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan dengan dosis antigen yang menantang, sehingga melepaskan mediator-mediator yang terdapat di dalam sel seperti histamin, bradikinin, asam arakidonat, dan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan inflamasi lokal. Pengobatan anafilaksis bertujuan untuk menghambat pembengkakan akibat histamin dan menghambat vasodilatasi. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai anti anafilaksis adalah Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.). Ekstrak etanol daun tapak liman dengan variasi dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB dibandingkan dengan klorfeniramin maleat sebagai pembanding. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral kepada hewan uji yang sebelumnya telah disensitisasi dengan larutan putih telur 10% b/v secara subkutan dan pemberian larutan biru evans 0,25% secara intravena sebagai indikator warna. Hasil pengamatan waktu timbul, diameter, dan intensitas warna bentolan biru pada punggung mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman dapat mengurangi reaksi anafilaksis kutan aktif dengan semakin meningkatnya dosis. Dosis 100 mg/kgBB adalah dosis yang paling baik memberikan reaksi. Hasil uji ANOVA didapatkan nilai sigifikansi P<0,05, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan dosis dan waktu. Dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan yang menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Kata Kunci : Anti Anafilaksis, Kutan, Aktif, Elephantopus scaber Linn. , Ekstrak Etanol, Mencit. Metoda anafilaksis kutan aktif digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun tapak liman sebagai anti anafilaksis, dengan mengamati waktu timbul, diameter, dan intensitas bentolan biru yang timbul pada mencit. Anafilaksis kutan aktif merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang terjadi lokal pada kulit dimana tubuh sendiri yang membentuk antibodi. Reaksi ini ditandai dengan respon mendadak yang terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan dengan dosis antigen yang menantang, sehingga melepaskan mediator-mediator yang terdapat di dalam sel seperti histamin, bradikinin, asam arakidonat, dan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan inflamasi lokal. Pengobatan anafilaksis bertujuan untuk menghambat pembengkakan akibat histamin dan menghambat vasodilatasi. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai anti anafilaksis adalah Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.). Ekstrak etanol daun tapak liman dengan variasi dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB dibandingkan dengan klorfeniramin maleat sebagai pembanding. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral kepada hewan uji yang sebelumnya telah disensitisasi dengan larutan putih telur 10% b/v secara subkutan dan pemberian larutan biru evans 0,25% secara intravena sebagai indikator warna. Hasil pengamatan waktu timbul, diameter, dan intensitas warna bentolan biru pada punggung mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman dapat mengurangi reaksi anafilaksis kutan aktif dengan semakin meningkatnya dosis. Dosis 100 mg/kgBB adalah dosis yang paling baik memberikan reaksi. Hasil uji ANOVA didapatkan nilai sigifikansi P<0,05, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan dosis dan waktu. Dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan yang menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Kata Kunci : Anti Anafilaksis, Kutan, Aktif, Elephantopus scaber Linn. , Ekstrak Etanol, Mencit. Research on the active cutaneous anaphylaxis effect of Elephantopus scaber Linn. leaves ethanol extracts has been done. Active cutaneous anaphylaxis effect was determined by monitoring the prolong occurrence time, diameter, and intensity of blue color on mice. Active cutaneous anaphylaxis is a rapid and local hypersensitivity reaction in the skin when body forms antibodies on their own. This reaction is characterized by a sudden response that occurs within minutes after exposure to a challenging dose of antigen, thus releasing various mediators present in cells such as histamine, bradykinin, arachidonic acid, and prostaglandins. This cause an increase in capillary permeability, vasodilatation, and local inflammation. The pharmacological purpose of anaphylaxis treatment is to inhibit swelling caused by mediators and vasodilatation in blood vessels. The Elephantopus scaber Linn. is a native Indonesia plant that has potential as an antianaphylaxis agent. The research was conduct in various dose; 10 mg/kgBW, 30 mg/kgBW, 100 mg/kgBW and using chlorpheniramine maleate as standard comparison. Ethanol extract of Elephantopus scaber Linn. leaves is orally administrated to the mice that already sensitized by subcutaneous injection of egg white solution 10% w/v. Blue Evan’s solution 0.25% was given intravenously as a color indicator. Research result shows that ethanol extract of Elephantopus scaber Linn. leaves can reduce active cutaneous anaphylaxis reaction in a higher dose. 100 mg/kgBW dose shows the best effect among another dose. ANOVA test results in a significance value of p<0.05 show that there are different effects occurred in the research depends on Elephantopus scaber Linn. leaves ethanol extracts doses variation and time. Post-hoc test of Duncan indicated significant differences for each dose in the research. Key words : Anaphylaxis, Cutaneous, Active, Elephantopus scaber Linn., Ethanol Extract, Mice.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Yufri Aldi, M.Si, Apt
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 26 Jul 2018 10:17
Last Modified: 26 Jul 2018 10:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/36335

Actions (login required)

View Item View Item