Eko, Setiawan (2018) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7 penutup)
BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (245kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Stunting merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO. Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi stunting nasional sebesar 37,2 persen. Stunting pada balita perlu mendapatkan perhatian khusus karena menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, penurunan kemampuan kognitif dan motorik, dan peningkatan kerentanan anak terhadap penyakit. Stunting merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah, penyakit infeksi berulang, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sebanyak 74 sampel dipilih secara simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, wawancara, dan pengisian kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chy¬-square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi stunting sebesar 26,9 persen dan normal sebesar 73,1 persen. Hasil uji chy-square menunjukkan hubungan antara tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, dan tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian stunting memiliki p value < 0,05. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan tingkat pendidikan ibu memiliki p value < 0,05 dan OR paling besar. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, dan tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan paling dominan dengan kejadian stunting. Penelitian ini menyarankan pemerintah, instansi kesehatan, dan pihak terkait berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting. Masyarakat disarankan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, memberikan asupan nutrien yang seimbang dan meningkatkan derajat kesehatan anak. Calon ibu disarankan mendapatkan asupan nutrien yang optimal dan mencegah anemia pada ibu hamil, serta mencegah BBLR. Kata kunci: faktor-faktor, stunting, balita
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH., FISCM |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 03 Jul 2018 16:19 |
Last Modified: | 03 Jul 2018 16:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/34917 |
Actions (login required)
View Item |