Pembentukan populasi dasar melalui persilangan tanaman labu kuning (Cucurbita sp) sebagai bahan seleksi

zuchri, zuchri (2018) Pembentukan populasi dasar melalui persilangan tanaman labu kuning (Cucurbita sp) sebagai bahan seleksi. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak dan Cover)
1. cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (144kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (Pendahuluan))
2. pendahuluan.pdf - Published Version

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V (Kesimpulan dan Saran))
3. penutup.pdf - Published Version

Download (57kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4. daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
5. full skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian tentang pembentukan populasi dasar melalui persilangan tanaman labu kuning (Cucurbita sp) sebagai bahan seleksi telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2017 di UPT. Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang dengan ketinggian tempat ± 255 m diatas permukaan laut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fenologi bunga dari beberapa genotip labu kuning (Cucurbita pepo dan Curcubita moschata), kemampuan silang, dan membentuk generasi F1 sebagai populasi dasar bahan seleksi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan 7 tetua menghasilkan 27 kombinasi persilangan intra spesies dan inter spesies. Hasil penelitian menunjukkan waktu muncul bunga jantan dan mekar bunga jantan dari masing-masing genotip bersamaan. Waktu muncul kuncup kecil pertama bunga jantan berkisar antara 29-30 hari setelah tanam (HST) dan untuk mekarnya berkisar 49-52 HST. Waktu muncul dan mekar bunga betina dari masing-masing genotip berbeda-beda. Waktu muncul dan mekar bunga betina tercepat adalah C. pepo genotip MME dengan waktu 42 HST dan 53 HST. Sedangkan waktu muncul kuncup dan mekar bunga betina terlama adalah C. moschata genotip PIR dengan waktu 80 HST dan 91 HST. Dari hasil penelitian menunjukan C. pepo kultivar MME memiliki tingkat keberhasilan bersilang dan membentuk buah lebih tinggi dibandingkan dengan genotip lain baik sebagai tetua betina maupun sebagai tetua jantan. Kemampuan membentuk biji dari C. pepo kultivar MME lebih baik dibandingkan dengan genotip lain. Baik itu persilangan intra spesies maupun persilangan inter spesies. Pembentukan generasi F1 pada tanaman labu kuning sudah dapat dilakukan baik itu persilangan intra spesies maupun persilangan inter spesies. Kata kunci : Cucurbita, fenologi, Labu kuning, persilangan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Ir. Etti Swasti, MS
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: s1 agroekoteknologi pertanian
Date Deposited: 14 May 2018 11:26
Last Modified: 14 May 2018 11:26
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/34351

Actions (login required)

View Item View Item