Perbedaan Kadar Hemoglobin Terglikasi Metode Boronate Affinity dengan Ion Exchange-High Performance Liquid Chromatography Pada Diabetes Melitus Tipe 2

Tuti, Asryani (2018) Perbedaan Kadar Hemoglobin Terglikasi Metode Boronate Affinity dengan Ion Exchange-High Performance Liquid Chromatography Pada Diabetes Melitus Tipe 2. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
ilovepdf_merged.pdf - Published Version

Download (428kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (387kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 7)
BAB 7 revisi.pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA revisi.pdf - Published Version

Download (311kB) | Preview
[img] Text (tesis full text)
merge utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan prevalensi Diabetes Melitus (DM) tipe 2 saat ini menyebabkan peningkatan kebutuhan pemeriksaan hemoglobin terglikasi (HbA1c) untuk kontrol glikemik pasien DM tipe 2. Dua konsep utama pengukuran HbA1c yaitu berdasarkan pemisahan fraksi hemoglobin dan reaksi kimia. Konsep pertama diaplikasikan pada metode ion exchange-High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan metode boronate affinity. Metode ion exchange-HPLC merupakan metode referensi yang digunakan pada sebagian besar laboratorium. Saat ini, tersedia point of care test (POCT) metode boronate affinity yang telah distandarisasi oleh beberapa lembaga international. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode boronate affinity POCT dengan metode ion exchange-HPLC. Metode: Penelitian analitik rancangan potong lintang terhadap 22 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2018. Kadar HbA1c diukur dengan metode boronate affinity POCT dan metode ion exchange-HPLC. Analisis data menggunakan uji t, perbedaan tidak bermakna bila p>0,005. Hasil: Subjek penelitian perempuan (59,1%) lebih banyak daripada laki-laki (40,9%), dengan rerata umur 59,23 tahun (8,1). Kelompok DM tipe 2 tidak terkontrol (77,3%) lebih banyak daripada DM tipe 2 terkontrol (22,7%). Rerata kadar HbA1c metode boronate affinity POCT 8,0% (1,7) dan metode ion exchange-HPLC 8,3% (1,8). Uji t menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kadar HbA1c metode boronate affinity POCT dengan metode ion exchange-HPLC (p>0,005). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan antara kadar HbA1c metode boronate affinity POCT dengan metode ion exchange-HPLC Kata Kunci: boronate affinity, diabetes melitus tipe 2, HbA1c, ion exchange-HPLC

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ellyza Nasrul, dr., Sp.PK (K)
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 14 May 2018 15:28
Last Modified: 14 May 2018 15:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33730

Actions (login required)

View Item View Item