Kajian Farmakokinetika Klinik Penggunaan Drip Aminofilin pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Paru RSUD Padang Panjang

NURWAHIDAH, NURWAHIDAH (2015) Kajian Farmakokinetika Klinik Penggunaan Drip Aminofilin pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Paru RSUD Padang Panjang. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201507262037th_skripsi nurwahidah 1111013003.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian tentang kajian farmakokinetika klinik penggunaan drip aminofilin telah dilakukan pada pasien rawat inap di Bangsal Paru RSUD Padang Panjang. Penelitian secara observasi prospektif ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dari bulan Januari-Maret 2015). Sampel penelitian adalah pasien rawat inap yang menerima drip aminofilin. Data diambil dari rekam medik, catatan dokter/perawat di bangsal, dan wawancara pada pasien dan/atau keluarga pasien. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat 24 pasien 25% yang menerima terapi drip aminofilin dari jumlah populasi 96 pasien. Dari 24 pasien terdiri dari 83,33% laki-laki dan 16,67% perempuan; 79,17% pasien dewasa (18-65 tahun) dan 20,83% pasien lansia ( >65 tahun). Diagnosis utama pasien yang menerima terapi drip aminofilin adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi akut sebanyak 83,33% dan asma eksaserbasi akut sebanyak 16,67%. Pemberian dosis lanjutan aminofilin belum mempertimbangkan aspek farmakokinetika pasien. Sejumlah 16,67% kasus menerima dosis yang kurang,12,5% menerima dosis yang tepat dan 70,83% menerima dosis berlebih dibandingkan dosis yang direkomendasikan dalam literatur. Sedangkan perbandingan dengan dosis yang direkomendasikan oleh DEPKES RI, hanya 1 pasien mendapatkan dosis yang sesuai, 29,17% kurang dari dosis yang direkomendasikan dan 66,67% berlebih dari dosis yang direkomendasikan. Steady-state serum concentration (Css) teofilin yang dicapai dari dosis yang diterima 54,17% pasien, masuk dalam rentang terapi teofilin, 33,33% kurang dari minimum effective concentration (MEC), 8,33% mendekati minimum toxic concentration (MTC) dan 4,17% melebihi MTC. Laju tetes infus diberikan berdasarkan pengalaman perawat dan masih banyak yang kurang dari laju seharusnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 04 Feb 2016 01:48
Last Modified: 04 Feb 2016 01:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/335

Actions (login required)

View Item View Item