Rizki, Kurnia Afriyanti (2018) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JAMUR Cochliobolus geniculatus (HF12) ASAL SPON LAUT Haliclona fascigera YANG DIKULTIVASI PADA EMPAT JENIS MEDIUM PERTUMBUHAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
349425 - Published Version Download (146kB) |
|
Text (BAB I)
349423 - Published Version Download (189kB) |
|
Text (BAB V)
349424 - Published Version Download (123kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
349426 - Published Version Download (229kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
349427 - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian mengenai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dari ekstrak jamur Cochliobolus geniculatus asal spon laut Haliclona fascigera yang dikultivasi pada empat jenis medium pertumbuhan telah dilaksanakan. Isolat jamur dari media Sabouraud Dextrose Agar dikultivasi pada media beras dalam air laut, beras dalam aquadest, Malt Extract Broth (MEB) dalam air laut, dan Malt Extract Broth dalam aquadest dalam kurun waktu 1-6 minggu. Hasil kultivasi diekstraksi dengan pelarut etil asetat kemudian dilakukan penentuan berat ekstrak, analisis metabolit sekunder pada ekstrak dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat ekstrak (g) terbesar dihasilkan pada kultivasi menggunakan media beras dalam aquadest selama 5 minggu, sedangkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap bakteri Staphylococcus aureus didapatkan pada media MEB dalam aquadest selama 4 minggu. Berdasarkan uji Kruskal Wallis, lama kultivasi tidak mempengaruhi berat ekstrak secara signifikan (Sig. = 0,174), tetapi mempengaruhi aktivitas antibakteri secara signifikan (Sig. = 0,000). Berdasarkan uji ANOVA, media yang digunakan mempengaruhi berat ekstrak secara signifikan (Sig. = 0,000), namun tidak mempengaruhi diameter hambat secara signifikan (Sig. = 0,95) dengan uji Kruskal Wallis. Hasil statistika dengan uji t-berpasangan menunjukkan bahwa berat ekstrak yang didapatkan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri yang dihasilkan (Sig. = 0,000). Analisa metabolit sekunder dengan metode KLT menunjukkan adanya perbedaan jumlah bercak KLT yang dihasilkan dari ekstrak etil asetat jamur Cochliobolus geniculatus pada masing-masing media kultivasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media dan lama kultivasi menyebabkan perbedaan berat ekstrak, aktivitas antibakteri, dan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur. Kata kunci : jamur Cochliobolus geniculatus dari spon laut, aktivitas antibakteri, MEB, beras, air laut, aquadest, lama kultivasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Rer. Nat. Hj. Dian Handayani, Apt |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 25 Apr 2018 12:48 |
Last Modified: | 25 Apr 2018 12:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33167 |
Actions (login required)
View Item |