Teddy, Guntara (2017) PERJANJIAN PENGAKUAN HUTANG DENGAN JAMINAN SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH DISERTAI DENGAN KUASA MENJUAL YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (378kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (191kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL)
TESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pada saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa pinjam-meminjam sudah menjadi kebutuhan yang sering dilakukan guna memajukan suatu usaha ataupun hal yang berkaitan dengan perekonomian.Pinjam meminjam sering dikaitkan dengan sebuah lembaga pembiayaan tapi ada juga yang diakukan secara perseorangan karena adanya sebuah hubungan. Lahirnya akta pengakuan hutang menjadi perjanjian tambahan yang lahir atas adanya pinjam-meminjam guna menjamin kepastian dalam pelunasan hutang piutang apabila pada suatu saat seorang debitur melakukan wan prestasi.Bukan hanya sebatas akta pengakuan hutang, akta kuasa menjual juga hadir sebagai pemberi kewenangan dalam hal eksekusi benda jaminan berdasarkan akta pengakuan hutang. Pembuatan pengakuan hutang yang diikuti dengan kuasa menjual merupakan suatu hal yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai hal ini, karena konsekuensi yang timbul ialah apabila debitur melakukan wan prestasi maka sesuai dengan akta kuasa menjual kreditur dapat menjual objek jaminan sebagai pelunasan hutang debitur.Dari hal tersebut maka permasalahan yang akan diteliti ialah dasar seorang notaris membuatkan akta pengakuan hutang serta kedudukan hukum akta pengakuan hutang yang diikuti langsung dengan akta kuasa menjual.Metode pendekatan yang digunakan adalah penelitian Empiris, penelitian yang dilaksanakan tidak lain untuk memperoleh data yang telah teruji kebenaran ilmiahnya. Oleh karena itu penelitian empiris memberikan kerangka pemebuktian atau pengujian untuk memastikan suatu kebenaran.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang melatarbelakngi seorang Notaris membuat akta pengakuan hutang ialah untuk dapat mengeksekusi objek jaminan debitur.Kedua, akta pengakuan hutang tidak terlepas dengan adanya eksekusi, maka dari itu eksekusi sebuah pengakuan hutang harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari pihak Pengadilan Negeri setempat karena tidak di daftarkan melalui Pengadilan Negeri Setempat.Ketiga, akta kuasa menjual tidak seharusnya dibuat bersamaan dengan penandatangan akta pengakuan hutang, karena bisa dibatalkan menurut putusan Mahkama Aguung tanggal 31 Mei 1990 No-1726K/PDT.1986. Kata Kunci : Pengakuan Hutang-Kuasa Menjual.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. H. Sukanda Husin, S.H., LLM |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 24 Apr 2018 15:21 |
Last Modified: | 24 Apr 2018 15:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33141 |
Actions (login required)
View Item |