TANTI, ENDANG LESTARI (2017) NON-VOTERS (PEMILIH GOLPUT) DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2015 DI KOTA BUKITTINGGI. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf - Published Version Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB 1.pdf - Published Version Download (846kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL)
TESIS FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (207kB) | Preview |
Abstract
Dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2015 di Kota Bukittinggi sebahagian Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak menggunakan hak pilihnya, masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai golput (golongan putih). Saat ini memilih untuk tidak ikut memilih dalam Pilkada dianggap sebagai sebuah hal yang biasa, lumrah bahkan kebangaan tersendiri, tetapi jika dilakukan pembiaran terhadap fenomena ini maka pada akhirnya akan berimbas pada rusaknya tatanan demokrasi yang telah dirancang sedemikian rupa. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah mengapa Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2015 di Kota Bukittinggi. Analisa dilakukan dengan menggunakan teori perilaku tidak memilih dan bentuk/karekter Pemilih Golput serta faktor-faktor penyebab terjadinya Non-Voters (Pemilih Golput). Teknik pengambilan informan Non-Voters (Pemilih Golput) dilakukan dalam dua tahapan Pertama, dengan menggunakan teknik Probability Sampling dengan Cluster Sampling (Area Sampel Menurut Daerah) berbasiskan TPS, dengan menarik data tingkatan golput (nonvoter) yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Kedua, area yang didapatkan tadi, diambil kembali sampelnya dengan sistem snowball sampling, sehingga terjaring 16 informan, informan yang akan memberi penjelasan tentang masalah teknis administrasi Pilkada dipilih secara purposive Komisioner KPU Kota Bukittinggi. Sedangkan untuk triangulasi dilakukan dengan Partai pengusung pasangan calon, PPK, PPS dan KPPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemilih Golput yang telah terdaftar dalam DPT terbagi kedalam dua kelompok, pertama, Pemilih Golput yang memang tidak hadir secara fisik ke TPS untuk memilih pada hari pemungutan suara kedua, Pemilih yang Form-C6 (Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara)-nya dikembalikan ke KPU Kota Bukittinggi karena tidak ditemukannya alamat Pemilih oleh Petugas KPPS. Teori perilaku tidak memilih dari sisi demografis, sisi psikologis, dan sisi rasional telah dapat menjelaskan fenomena perilaku tidak memilih Pemilih Golput di Kota Bukittinggi. bentuk/karakter Pemilih Golput yang muncul pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015 ada dua yaitu, golput teknis dan golput politis. Sedangkan penyebab tingginya angka Non-Voter¬ (Pemilih Golput) disebabkan oleh faktor teknis administrasi, faktor psikologis, faktor sistem politik dan faktor latar belakang social ekonomi. Kata kunci : Non-Voters (Pemilih Golput), Pilkada Serentak, Daftar Pemilih Tetap (DPT), Form C6 (Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara), Kota Bukittinggi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | PROF. DR. SRI ZUL CHAIRIYAH, MA |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | s2 ilmu politik |
Date Deposited: | 18 Apr 2018 16:34 |
Last Modified: | 18 Apr 2018 16:34 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/33090 |
Actions (login required)
View Item |