MONA, INDAH PUTRIANI (2018) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUTUS PENGOBATAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2015-2016. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABTRAK.pdf - Published Version Download (158kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (59kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (125kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUTUS PENGOBATAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2015 - 2016 Oleh Mona Indah Putriani ABSTRAK Putus pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien Tuberkulosis (TB) paru merupakan masalah dalam penatalaksanaan TB yang terjadi di seluruh dunia. Banyak faktor yang mempengaruhi putus pengobatan, diantara nya faktor epidemiologi dan faktor klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan putus OAT pada pasien TB paru di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2015 – 2016. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien TB yang berobat di Poli DOTS RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2015-2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan 30,3% pasien TB Paru putus pengobatan. Karakteristik epidemiologi pasien TB Paru yang putus pengobatan sebagai berikut : usia produktif 24,8% , laki-laki 23,9% dan tingkat pendidikan dasar 16,5%. Karakteristik klinis, didapatkan 24,8% mendapatkan OAT kategori I, 15,6% pasien memiliki komorbid dan 17,4% pasien mempunyai PMO yang berasal dari keluarga lain. Hasil penelitian tidak didapatkan hubungan bermakna antara usia (p=0,732), jenis kelamin (p=0,860), kategori OAT (p=0,884), penyakit komorbid (p=0,195), dan PMO (p=0,726) dengan putus pengobatan. Didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,000) dengan putus pengobatan. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan putus pengobatan OAT pada Pasien TB Paru. Kata kunci : Putus pengobatan, TB Paru, OAT
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Sabrina Ermayanti, Sp.P (K) |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 03 Apr 2018 11:12 |
Last Modified: | 03 Apr 2018 11:12 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/32947 |
Actions (login required)
View Item |