Nabila, Jasmine (2018) GAMBARAN KECEMASAN PREOPERATIF PADA PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover + Abstrak 1.pdf - Published Version Download (153kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (162kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 7 (Akhir))
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (135kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (104kB) | Preview |
|
Text (Full Text Skripsi)
Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRACT PREOPERATIVEANXIETYINORTHOPAEDICSURGERYPATIENTS ATDR.M.DJAMILCENTRALPUBLICHOSPITALPADANG By NabilaJasmine Majority of patients that are undergoing surgery might experience preoperative anxiety. This affects their conditions on various perioperative stages. Nevertheless, information on this subject are still not widely available in literatures, especially in Indonesia. Furthermore, preoperative anxiety has not been systematically evaluated on pre-anaesthetic visit, making it often unidentified. This study is conducted to examine anxiety in patients undergoing surgery at Dr. M. Djamil Central Public Hospital Padang. Specifically, the type of surgery that is being observed on this study is orthopaedic surgery, considering howoftenitisdoneatDr.M.DjamilHospital. This descriptive, cross-sectional study was conducted in December 2017 until March 2018. The subjects for this study are 39 preoperative patients undergoing operation in orthopaedics, except for spine and amputation surgeries. Data are obtained by interviewing patients with The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) and Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS)questionnaires.Dataarepresentedintheformoftables. The subjects are mostly male (76.9%). Patients graduating from secondary education is the group of highest frequency (56.4%). Based on operative history, most respondents have undergone surgery previously (56.4%). Only 25.6% of the subjects are found experiencing preoperative anxiety based on APAIS results. Based on ZSAS scores, only 5.1% experience anxiety, and all of them are on mild-moderatelevel. In conclusion, although only few cases of preoperative anxiety are present, based on APAIS and ZSAS results, it is advised for systematic evaluation and good management of preoperative anxiety to be done, as a part of ensuring the improvementofpatients’treatmentquality, onperioperativestageinparticular. Keywords:Preoperativeanxiety,surgery, orthopaedics,anaesthesia ABSTRAK GAMBARANKECEMASANPREOPERATIFPADA PASIENBEDAHORTOPEDIDIRSUPDR.M.DJAMILPADANG Oleh NabilaJasmine Pasien yang akan menjalani pembedahan sebagian besar mengalami kecemasan preoperatif. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi pasien di berbagai fase perioperatif. Meski begitu, informasi mengenai subjek ini masih sedikit dalam literatur, terutama di Indonesia. Selain itu, kecemasan preoperatif juga belum dievaluasi secara sistematik pada kunjungan preanestesia, sehingga sering tidak teridentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan pada pasien yang akan menjalani pembedahan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Secara khusus, jenis pembedahan yang diteliti adalah pembedahan ortopedi, karena merupakan salah satu yang terbanyak dilakukan di ruang operasi RSUPDr.M.DjamilPadang. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2017 - Maret 2018 menggunakan desain deskriptif observasional dengan jenis cross-sectional study. Sampel penelitian adalah 39 pasien preoperatif pembedahan ortopedi, kecuali operasi tulang belakang dan amputasi. Penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) dan Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Data diakumulasikan dalambentuktabel. Sebagian besar subyek penelitian adalah laki-laki (76,9%). Tingkat pendidikan terbanyak adalah menengah (56,4%). Berdasarkan riwayat operasi, responden lebih banyak yang sudah pernah menjalani pembedahan sebelumnya (56,4%). Hanya sebanyak 25,6% subyek penelitian yang ditemukan mengalami kecemasan preoperatif menurut hasil nilai kuesioner APAIS. Berdasarkan skor pada kuesioner ZSAS, hanya 5.1% yang mengalami kecemasan, dan seluruhnya dengantingkatringan-sedang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar subyek penelitian tidak mengalami kecemasan preoperatif, baik berdasarkan hasil yang didapat dari kuesioner APAIS maupun ZSAS. Meski demikian, diharapkan agar dilakukan evaluasi secara sistematik dan manjemen yang baik terhadap kecemasan preoperatif ini, sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan pasien,terutamapadafaseperioperatif. Katakunci:Kecemasanpreoperatif,pembedahan,ortopedi,anestesi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Rinal Effendi, SpAn |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 02 Apr 2018 16:57 |
Last Modified: | 02 Apr 2018 16:57 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/32931 |
Actions (login required)
View Item |