Vinda, Meydina Bestari (0027) Karakteristik Pasien Tonsilitis Kronis di Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016. Diploma thesis, Universita Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER dan abstrak.pdf - Published Version Download (526kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (PENDAHULUAN).pdf - Published Version Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR (Penutup))
BAB akhir(Penutup Kesimpulan).pdf - Published Version Download (181kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (196kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
tugas akhir ilmiah utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Tonsilitis kronis didefinisikan secara klinis sebagai infeksi kronis pada tonsil atau keluhan berulang tanpa gejala tonsilitis yang berat terjadi lebih dari 3 bulan, dan adanya kekambuhan tonsilitis berulang sebanyak dua kali dalam 12 bulan. Kejadian tonsilitis kronis dapat disebabkan karena anak sering menderita ISPA atau tonsilitis akut yang tidak diterapi adekuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahaui karakteristik tonsilitis kronik pada pasien di bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2016 Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data yang berasal dari sumber referensi, yaitu catatan rekam medis di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel berjumlah 115 orang pasien yang didiagnosis tonsilitis kronis pada tahun 2014-2016 yang tercatat di rekam medis dengan indikator berupa usia, jenis kelamin, etiologi, ukuran tonsil, keluhan utama dan tatalaksana yang diberikan. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 15.0 Hasil penelitian menunjukkan kejadian tonsilitis kronis pada tahun 2014-2016 paling banyak terjadi pada usia 0-14 tahun. Setiap tahunnya, tonsilitis kronis paling banyak terjadi pada perempuan. Bakteri yang paling sering menyebabkan tonsilitis kronis yaitu klebsiella sp dan staphylococcus aureus. Ukuran tonsil yang paling banyak ditemukan pada tahun 2014-2015 adalah T3-T3 sedangkan pada tahun 2016 T2-T2. Gejala yang paling sering di keluhkan yaitu rasa nyeri menelan. Tatalaksana yang diberikan pada penderita tonsilitis kronis lebih banyak dengan operasi baik secara tonsilektomi maupun tonsiloadenoidektomi. Kata kunci : tonsilitis kronis, klebsiella sp, staphylococcus aureus, tatalaksana
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Fachzi Fitri, Sp.THT-KL(K) MARS |
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 19 Mar 2018 10:32 |
Last Modified: | 19 Mar 2018 10:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/32699 |
Actions (login required)
View Item |