ARISON, HENDRA (2015) THE REPRESENTATION OF NATIYE ORIENTALIST'S IDENTITY CRISIS IN KIRAN DESAI'S THE INHEKITANCE OF LOSS. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Tesis Full Text)
1161.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini membahas novel The Inheritance of Loss karya Kiran Desai dari sudut pandang Pascakolonial. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis bagaimana novel menggambarkan krisis identitas masyarakat India terjajah yang berpihak pada wacana kolonial barat. Novel dianalisa dengan teori orientalisme dari Edward Said, yang mengungkap pandangan stereotip penjajah terhadap terjajah, lalu konsep mimikri sebagai peniruan wacana kolonial dari Homi Bhaba dan teori identitas budaya dari Stuart Hall. Dapat disimpulkan bahwa krisis identitas berawal dari keberpihakan India terjajah pada wacana kolonial yang berujung pada ambisi untuk menjadi bangsa Inggris. Kungkungan keluarga dan budaya India membuat ambisi tersebut menjadi problematis. Lalu, dalam pencapaian menuju identitas Inggris, imigran India dianggap sebagai ‘yang lain’ diantara masyarakat Inggris. Hal ini berujung pada kegagalan dalam mengadopsi identitas inggris karena ras India yang tidak berkulit putih. Selanjutnya, India terjajah yang mengadopsi pandanganpandangan seorang orientalis merasa terasing dari budaya dan keluarganya sendiri. Akibat konflik batin dan budaya, India terjajah selanjutnya mengasingkan diri dari keluarga dan budaya India. Desai dalam novel ini mengkritik pribumi India terjajah yang menolak identitas India serta berpihak pada wacana kolonial dan budaya barat. Kata kunci : Identitas, Budaya, Orientalisme, Mimikri, India.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PE English |
Divisions: | Pascasarjana Tesis |
Depositing User: | Mr Azi Rahman |
Date Deposited: | 03 Mar 2016 03:19 |
Last Modified: | 03 Mar 2016 03:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/3228 |
Actions (login required)
View Item |