FORMULASI INSEKTISIDA NABATI CAMPURAN EKSTRAK DAUN Tephrosia vogelii DAN BUAH Piper aduncum UNTUK PENGENDALIAN Etiella zinckenella Treitschke (Lepidoptera: Pyralidae)

NELMALA, SARI (2017) FORMULASI INSEKTISIDA NABATI CAMPURAN EKSTRAK DAUN Tephrosia vogelii DAN BUAH Piper aduncum UNTUK PENGENDALIAN Etiella zinckenella Treitschke (Lepidoptera: Pyralidae). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (BAB Penutup)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (143kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (133kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (213kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penggerek polong kedelai Etiella zinckenella Treitschke merupakan hama utama pada tanaman kedelai. Insektisida merupakan salah satu alternatif pengendalian E. zinckenella yang dapat digunakan dalam bentuk tunggal atau campuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi insektisida nabati campuran ekstrak daun T. vogelii dan buah P. aduncum terhadap hama penggerek polong kedelai E. zinckenella, untuk mendapatkan konsentrasi terbaik serta mengetahui pengaruh formulasi terhadap preferensi peletakan telur oleh imago. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan dan lima ulangan. Formulasi yang diuji yaitu; Emulsifiable Concentrate (EC) dan Wettable Powder (WP) dengan konsentrasi uji; 0,25%, 0,17%, 0,11%, 0,075%, 0,05% dan kontrol. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa formulasi 20 EC dan 20 WP memiliki aktivitas insektisida terhadap E. zinckenella dengan nilai LC50 berturut-turut 0,09% dan 0,11%, sedangkan nilai LC95 formulasi 20 EC 0,24% dan formulasi 20 WP sebesar 0,38%. Formulasi 20 EC dan 20 WP menyebabkan kematian larva E. zinckenella instar 1 dan menghambat perkembangan larva uji dari instar 1 ke instar 2, instar 1 ke instar 3, instar 1 ke instar 4, dan instar 1 ke instar 5. Formulasi 20 EC dan 20 WP dengan konsentrasi 2 x LC95 kurang efektif menghambat preferensi peletakan telur. Peletakan telur oleh imago pada polong kedelai yang diberi perlakuan 2 x LC95 formulasi 20 EC lebih tinggi 6,4 butir jika dibandingkan dengan kontrol, sedangkan pada perlakuan formulasi 20 WP 0,8 butir lebih tinggi kontrol. Kata kunci: Insektisida nabati, emulsifiable concentrate (EC), wettable powder (WP), konsentrasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Ir. Yenny Liswarni, MP
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: s1 agroekoteknologi pertanian
Date Deposited: 27 Oct 2017 11:55
Last Modified: 27 Oct 2017 11:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/31240

Actions (login required)

View Item View Item