ANALISA PDB HIJAU DENGAN MODEL PERTUMBUHAN SOLOW

EVI, SUSANTI TASRI (2017) ANALISA PDB HIJAU DENGAN MODEL PERTUMBUHAN SOLOW. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (301kB) | Preview
Preview	Text (bab I) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (466kB) | Preview
Preview	Text (daftar pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (482kB) | Preview
Preview	Text (bab akhir) PENUTUP.pdf - Published Version Download (292kB) | Preview
	Text (disertas full text) DISERTASI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Nilai pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan konsep konvensional dianggap dapat memberikan persepsi dan konsekuensi yang keliru terhadap arah pembangunan. Konsep ini dianggap tidak memperhitungkan keberlanjutan pembangunan dimasa yang akan datang, yaitu pembangunan ekonomi dan sosial yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini secara tegas dianggap sebagai kelemahan dalam PDB konvensionl karena tidak memperhitungkan nilai deplesi sumber daya alam dan degradasi lingkungan. Penelitian-penelitian yang mencoba melakukan analisa pertumbuhan ekonomi dengan memasukan faktor lingkungan melalui perluasan model dasar pertumbuhan ekonomi konvensional dirasakan masih kurang. Terutama belum ditemukan kajian pertumbuhan ekonomi yang memperhitungkan unsur lingkungan yang mempengaruhi nilai produktivitas faktor total Penelitian ini menggunakan data panel dengan menggelompokan negara atas kelompok negara maju dan berkembang. Dari hasil penelitian ditemukan secara empiris bahwa kapital berpengaruh positif pada pembentukan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) hijau. Negara maju memiliki peran kapital jauh lebih besar dibanding di negara berkembang. Sementara pada negara maju peran labor lebih rendah dibandingkan negara berkembang. Labor lebih memberi kontribusi pada pembentukan nilai PDB hijau pada negara berkembang. Nilai keterbukaan ekonomi pada penelitian ini ditemukan mempunyai pengaruh yang negatif pada pembentukan nilai PDBhijau dan perannya jauh lebih besar pada negara berkembang dibandingkan negara maju. Keterbukaan ekonomi pada negara berkembang memberikan efek pada tingginya nilai deplesi dan degradasi sumber daya sehingga menyebabkan nilai PDBhijau menjadi lebih rendah. Investasi asing langsung (FDI) penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan nilai PDB hijau suatu negara namun secara simultan Investasi asing langsung pada saat yang bersamaan dipengaruhi oleh tingkat emisi dan luas hutan. Pada Negara berkembang FDI berpengaruh pada pembentukan nilai PDB hijau dan FDI dipengaruhi pada saat yang bersamaan oleh tingkat emisi secara positif dan luas hutan secara negatif. Sementara pada negara maju FDI hanya dipengaruhi oleh luas hutan. Penelitian ini juga menemukan pada negara berkembang terbukti terjadi pollution haven hypothesis. Hal ini memperkuat besarnya Investasi asing lansung pada negara berkembang dan hubungan positif emisi dengan FDI serta hubungan negative FDI dengan luas hutan.. Model yang dibangun dinilai cukup baik dengan tingkat sinifikansi pada semua nilai variabel pada derajat 99% dan nilai uji goodness of fit dengan nilai prob<0.05. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa peran TFP pada negara berkembang jauh lebih besar dibandingkan dengan negara maju, yaitu 0.3 pada negara berkembang sedang nilai TFP pada negara maju hanya berkisar pada 0,3. Model ini mempunyai kesesuaian dengan asumsi dasar yang digunakan untuk membangun model,yaitu asumsi Constan Return to Scale (CRS) yang diperlihatkan dari nilai koefisien variabel mendekati 1. Kata kunci: Produktifitas Total Factor Produktivity, PDBhijau, deplesi, degradasi

Actions (login required)

View Item