PASAR DAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DI PASAR SERIKAT KELARASAN BUNGO SETANGKAI KECAMATAN SULIKI 2002-2015

Fitria, Sismona (2017) PASAR DAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DI PASAR SERIKAT KELARASAN BUNGO SETANGKAI KECAMATAN SULIKI 2002-2015. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover & Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (324kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir (Penutup/Kesimpulan))
BAB V (Penutup).pdf - Published Version

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (211kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
skripsi full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pasar Dan Aktivitas Perdagangan di Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai Kec. Suliki 2002-2015”. Penulisan dari Skripsi ini menjelaskan tentang aktivitas yang terjadi di Pasar Serikat Kelarsan Bungo Setangkai. Pada awal tahun 1980, pemerintah membuat program Pasar Inpres (Instruksi Presiden) yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk seluruh pasar-pasar yang ada di Indonesia. Bentuk program ini merupakan kredit kepada Pemerintah Daerah untuk melakuakan pembangunan dan pemugaran terhadap pasar-pasar yang ada di daerah. Program pasar Inpres tersebut menjadikan pengelolaan Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai menjadi lebih berkembang.Pada tahun 1985, Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai dikembangakan oleh pemerintah Kabupaten. Lokasi pasar ini juga dipindahkan ke lokasi lain tetapi tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai yang awalnya merupakan milik nagari Kurai, Nagari Suliki, dan nagari Pandam Gadang, kemudian berpindah kepemilikan menjadi milik pemerintah. Pasar yang sebelumnya adalah pasar Serikat diubah menjadi Pasar Inpres. Ketika Pasar Inpres sudah menjadi milik Pemerintah, tiga nagari pendiri pasar yaitu Suliki, Kurai, dan Pandam Gadang tidak lagi mendapat bagian dari hasil pasar tersebut. Oleh karena itu niniak mamak dari tiga nagari tersebut mengadakan rapat untuk mengusulkan pengembalian pasar menjadi milik tiga nagari pendiri pasar. permohonan tersebut tidak langsung di kabulkan oleh pemerintah, setelah 17 tahun pasar menjadi milik pemerintah, maka tahun 2002 pasar pun kembali diserah terimakan oleh pemerintah kepada nagari Suliki, Kurai, dan Pandam Gadang. Aktivitas perdagangan di Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai terjadi setiap hari Senin. Para pedagang di Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai tidak hanya berasal dari Kecamatan Suliki tetapi juga ada yang berasal dari luar Kecamatan Suliki misalnya dari Kecamatan Guguak, Kecamatan Mungka, Payakumbuh, dan ada juga yang berasal dari Bukittinggi. Perkembangan Pasar Serikat Kelarasan Bungo Setangkai dari segi fisik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ini terlihat dari banyaknya los yang direnovasi dan penambahan los, misalnya los ikan yang dibangun lebih layak dari sebelumnya. Kemudian pasar tersebut secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan dampak terhadap aktivitas maupun kelangsungan hidup bagi masyarakat di Kecamatan Suliki. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan yang dapat dilihat pada sektor sosial ekonomi dan sosial budaya, yang mana sektor ini merupakan gejala umum yang terjadi di setiap masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Wannofri Samry, M.Hum
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: s1 ilmu sejarah
Date Deposited: 25 Oct 2017 15:09
Last Modified: 25 Oct 2017 15:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/30608

Actions (login required)

View Item View Item