LISA, KAMILASRI (2017) AKTIVITAS AIR REBUSAN DAUN DAN BUAH SIRIH HUTAN (Piper aduncum L. : Piperaceae) YANG BERASAL DARI LOKASI BERBEDA DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI SECARA IN VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (251kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (211kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
AKTIVITAS AIR REBUSAN DAUN DAN BUAH SIRIH HUTAN (Piper aduncum L. : Piperaceae) YANG BERASAL DARI LOKASI BERBEDA DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI SECARA IN VITRO Abstrak Air rebusan daun dan buah sirih hutan merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan penyebab penyakit antraknosa pada cabai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas daun dan buah sirih hutan yang berasal dari lokasi berbeda dalam menekan pertumbuhaan jamur Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit antraknosa pada cabai secara in vitro. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Andalas dari bulan Maret sampai Mei 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Uji F (ANOVA) dan diuji lanjut dengan Least Significance Different (LSD) pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan koloni jamur, luas koloni, berat basah, berat kering, jumlah konidia/ml suspensi dan daya kecambah konidia. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa aplikasi air rebusan daun dan buah sirih hutan yang berasal dari lokasi berbeda dapat menekan pertumbuhan jamur C. gloeosporioides pada cabai secara in vitro. Hasil uji terhadap luas koloni, berat basah, berat kering, jumlah konidia dan daya kecambah C. gloeosporioides, didapatkan air rebusan buah sirih hutan yang berasal dari Bukit Lampu sebagai perlakuan terbaik, dengan efektivitas sebesar 55,32%. Kata kunci: antraknosa, cabai, Colletotrichum gloeosporioides, sirih hutan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Eri Sulyanti, MSc |
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | s1 agroekoteknologi pertanian |
Date Deposited: | 25 Oct 2017 10:30 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 10:30 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/30543 |
Actions (login required)
View Item |